Laporkan Masalah

Kinerja Induk Kambing di Kecamatan Kejobong, Purbalingga, Jawa Tengah

Nadya Muwaffaqoh Luthfiyah, Ir. Panjono, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM., ASEAN Eng.

2023 | Skripsi | ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Penelitian bertujuan untuk mengetahui kinerja induk kambing yang dipelihara peternak rakyat di Kecamatan Kejobong, Purbalingga, Jawa Tengah. Penelitian melibatkan 93 orang peternak dengan 100 ekor kambing yang dipelihara seperti biasanya. Peternak dipilih yang telah menjadi anggota kelompok dan memiliki induk kambing yang sudah beranak sebanyak dua kali. Data yang diambil meliputi karakteristik peternak, sistem pemeliharaan, dan kinerja induk. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara dan pengamatan langsung di lapangan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pemeliharaan dilakukan secara intensif dengan tipe kandang panggung. Model kandang berupa kandang koloni dengan lantai berbahan kayu. Pemberian pakan dilakukan dengan sistem cut and carry. Pakan hijauan diberikan sebanyak 5,47±2,69 kg dan konsentrat sebanyak 0,19±0,27 kg asfed. Manajemen penyakit dilakukan berupa sanitasi kandang dan ternak. Sistem perkawinan dilakukan dengan kawin alam. Kambing pertama kawin pada umur 11,03±2,10 bulan. Post partum estrus pada 3,02±0,56 bulan. Post partum mating pada 4,23±1,46 bulan. Interval kelahiran pada 9,81±1,67 bulan. Litter size sebanyak 1,30±0,48 ekor. Mortalitas prasapih sebanyak 0,16%. Service perconseption (S/C) sebanyak 1,19±0,44 kali. Indeks reproduksi induk sebesar 1,91±1,06 ekor/tahun. Bobot sapih sebesar 11,8±2,28 kg. Indeks produktivitas induk sebesar 21,95±10,22 kg/tahun. Disimpulkan bahwa kinerja induk kambing di Kecamatan Kejobong, Purbalingga, Jawa Tengah termasuk dalam kategori normal, tetapi masih ada ketidakseragaman PPM dan interval kelahiran yang cukup besar

The study aimed to determine the reproductive performance of goat does raised by farmers in Kejobong District, Purbalingga, Central Java. The study involved 93 farmers as responden with their 100 head of goat does. Farmers were selected who was a member of the farmer group and raised goat taht has given birth twice.  Goat does were raised as usually. The data collected included farmer characteristics, reading systems, and reproductive performance. Data collection was carried out by interviews and direct observation. The data obtained were analyzed as quantitative descriptive. The result showed that the animal raised in teh colony system. Feeding was carried out with a cut and carry system. Forage was given as much as 5.47±2.68 kg and concentrate given as much as 0.19±0.27 kg asfed. Disease management was carried out of sanitation livestock. The mating system was carried out by natural mating. Goat does was first mated at 11.03±2.10 months of ag. Post partum estrus was occured at 3.02±0.56 months. Post partum mating was occured at 4.23±1.46 months. Kidding interval was 9.81±1.67 months. Litter size was 1.30±0.48 heads. Preweaning mortality was 0.16%. Service perconception  was 1.19±0.44 times. Reproduction index was 1.91±1.06 heads/year. Weaning weight was 11.8±2.28 kg and productivity index was 21.95±10.22 kg/year. It is concluded that the performance of goat does in Kejobong District, Purbalingga, Central Java is ini the normal category, but there was high variatif of PPM and kidding interval.

Kata Kunci : Kecamatan Kejobong, Kinerja Induk

  1. S1-2023-446053-abstract.pdf  
  2. S1-2023-446053-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-446053-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-446053-title.pdf