AKTIVITAS LARVASIDAL KOMBINASI EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum) DENGAN EKSTRAK DAUN SERAI (Andropogon nardus Linn) TERHADAP Aedes aegypti
Nurprimadita Rosendiani, Dr. drh. Joko Prastowo, M.Si.
2011 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN HEWANIndonesia merupakan wilayah endemik Demam Berdarah Dengue atau DBD dengan mortalitas karena DBD tertinggi kedua se-Asia Tenggara tahun 1985-2004. Strategi pemberantasan vektor DBD, nyamuk Aades aegypty, biasanya berpengaruh terhadap kesehatan, dan berdampak buruk terhadap lingkungan dan mengakibatkan resistensi. Insektisida alternatif yang aman bagi lingkungan adalah berasal dari tumbuhan. Tanaman kemangi (Ocymum basilicum) merupakan pengusir nyamuk yang mengandung eugenol yang memiliki potensi sebagai larvasidal. Serai (Andropogon nardus Linn) yang mengandung senyawa sitronela yang merupakan racun dehidrasi bagi serangga dapat digunakan untuk membunuh larva nyamuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas larvasidal kombinasi ekstrak daun serai dan ekstrak daun kemangi terhadap Aedes aegypti. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 4 kelompok perlakuan dengan masing-masing 4 kali replikasi (A,B,C,D), yaitu kontrol negatif (kelompok 1A,1B,1C,1D), kontrol positif (kelompok 2A,2B,2C,2D), kombinasi ekstrak daun kemangi dan ekstrak daun serai 800 ppm (kelompok 3A,3B,3C,3D), dan kombinasi ekstrak daun kemangi dan ekstrak daun serai 1000 ppm (kelompok 4A,4B,4C,4D). Setiap perlakuan terdiri atas 25 ekor larva Aedes aegypti instar III yang dimasukkan dalam larutan yang berisi air larva, air keran, dan kombinasi ekstrak daun kemangi dan ekstrak daun serai. Perlakuan kemudian diamati selama 24 jam, 48 jam, dan 72 jam untuk diambil data jumlah kematian larvanya. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan ANOVA yang kemudian dilanjutkan dengan uji LSD untuk menunjukkan letak perbedaan pada tiap perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata mortalitas pada kosentrasi 800 ppm setelah 24 jam, 48 jam, dan 72 jam perlakuan adalah 55%, 59%, dan 62%. Rerata mortalitas pada konsentrasi 1000 ppm setelah 24 jam,48 jam, dan 72 jam perlakuan adalah 81%, 86%, dan 90%. Kesimpulan : kombinasi ekstrak daun kemangi dan ekstrak daun serai memiliki efek larvasidal terhadap nyamuk Aedes aegypti. Lethal Concentration50 dan LC90 telah tercapai pada penelitian ini, yaitu LC50 pada konsentrasi 800 ppm setelah 24 jam perlakuan dan LC90 pada konsentrasi 1000 ppm setelah 72 jam perlakuan
Indonesia is an endemic region of Demam Berdarah Dengue or DBD and being the second highest mortality caused by DBD in Asia Tenggara for 1985-2004. Eradication strategy of vector DBD, Aedes aegypti usually influential to health, and have bad affects to environtment and results resistances. Alternative insecticide that safe for environtment is coming from natural plant. Kemangi (Ocymum basilicum) is mosquito repellent which contain eugenol as a potential larvacide. Serai (Andropogon nardus Linn) is containing compound sitronela which is dehydration-toxin for insects and applicable to kill mosquito larva. The aim of this research is to knows larvasidal activity of serai leaves extract and kemangi leaves extract combination to Aedes aegypti. Research is done by using 4 groups of treatment with each 4 replications ( A,B,C,D ), that is negative control ( group of 1A,1B,1C,1D), positive control ( group of 2A,2B,2C,2D), combination of kemangi and serai leaves extract 800 ppm ( group of 3A,3B,3C,3D), combination of kemangi and serai leaves extract 1000 ppm ( group of 4A,4B,4C,4D). Each treatment consisted of 25 instar III Aedes aegypti larva in 200 ml solutions containing larva water, fresh water, and combination of kemangi leaves extract and serai leaves extract. Groups of treatment then observed during 24 hours, 48 hours, and 72 hours to take number of deaths of the larva. Data obtained analysed by ANOVA then continued by LSD test to show the difference result between each treatment. Result of research indicates that mortality average of combination extract at concentration of 800 ppm after 24 hours, 48 hours, and 72 hours treatment is 55%, 59%, and 62%. Mortality average of combination extract at concentration of 1000 ppm after 24 hours, 48 hours, and 72 hours treatment is 81%, 86%, and 90%. Conclusion : combination of kemangi leaves extract and serai leaves extract has larvasidal effect to Aedes aegypti. Lethal Concentration50 and LC90 has been reached at this research, that is LC50 at concentration of 800 ppm after 24 hours treatment and LC90 at concentration of 1000 ppm after 72 hours treatment
Kata Kunci : larvasidal, Aedes aegypty, Ocimuum basilicum, Andropogon nardus linn, eugenol, sitronela