KADAR RESIDU DOKSISIKLIN PADA MUSKULUS BROILER YANG DIBERIKAN MELALUI AIR MINUM
DWI PUTRI HANDAYANI , Dr. drh. Agustina Dwi Wijayanti, M.P.
2011 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN HEWANDoksisiklin merupakan antibiotik golongan tetrasiklin yang memiliki spektrum luas, bersifat bakteriostatik dan lebih efektif daripada golongan tetrasiklin lainnya. Antibiotik yang digunakan sebagai pengobatan, pencegahan serta ditambahkan dalam pakan ayam broiler dapat menimbulkan residu dan berbahaya bagi kesehatan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar doksisiklin yang diberikan melalui air minum dalam produk karkas (otot dada) ayam broiler mulai minggu pertama sampai minggu ke enam. Penelitian ini menggunakan 18 ekor ayam broiler (galur Lohmann) yang dipelihara dengan pemberian pakan non antibiotik dan pemberian air minum dengan doksisiklin, dosis 1 g/10 L secara ad libitumsetiap hari. Sampel jaringan otot dada diambil setelah pemberian air minum masing-masing pada hari ke 7, 14, 21, 28, 35, 42, dan disimpan di dalam freezer. Sampel organ kemudian dihancurkan dan sebanyak 1 gram diekstraksi dengan tambahan bufer MC Illvine EDTA sehingga diperoleh supernatan. Kadar doksisiklin yang terdapat dalam supernatan diukur menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Hasil analisis kadar doksisiklin pada otot dada ayam broiler dengan waktu sampling hari ke 7, 14, 21, 28, 35, 42 adalah 0,96 µg/g, 0,27 µg/g, 0,33 µg/g, 0,22 µg/g, 0,22 µg/g, dan 0,29 µg/g. Kadar tersebut melebihi batas maksimal residu dalam daging yang ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia yaitu 0,1 µg/g (SNI No.01-6366-2000)
Doxycycline is antibiotic member of tetracycline group which have wide spectrum, characteristic of bacteriostatic and more effective than other ones. Antibiotic added into broiler’s feed which emerged residue and that could be dangerous for consumer’s health. The research was aimed to determine doxycycline residue given through water on carcass product (chest muscles) of broiler from first week to harvest time. The research used 18 broilers (Lohmann furrow) maintained by giving non antibiotic feed and water with dose of doxycycline of 1 g /10 L in ad libitum daily. Sample of chest muscle tissue obtained after givingwater each on 7 th , 14 th , 21 st , 28 th , 35 th , 42 nd day and keep it on freezer. Sample of organ then mineed and 1 gram extracted with additional of buffer Mc Ilvin EDTA therefore obtained supernatant. Then doxycycline residue contained in supernatant measured with High Performance Liquid Chromatography (HPLC). The result of doxycycline residue analysis on broiler’s chest muscles with sampling time of 7 th , 14 th , 21 st , 28 th , 35 th , 42 nd day were 0.96 µg/g, 0.27µg/g, 0.33 µg/g, 0.22 µg/g, 0.22 µg/g, and 0.29 µg/g. Those le vels exceed the limit of maximum residue on meat stated by Indonesian National Standard (0.1 µg/g) (SNI No. 01-6366-2000).
Kata Kunci : doksisiklin, residu, ayam broiler, otot dada.