Evaluasi Kebijakan Wilayah Pengembangan Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan Ketercapaian Indikator Kinerja dan Daya Saing Daerah Berkelanjutan
Yusron Ikhlassul Amal, Dr.Geog. Dodi Widiyanto, S.Si., MRegDev.
2023 | Skripsi | PEMBANGUNAN WILAYAH
Kerjasama antar wilayah dapat mempercepat pembangunan ekonomi dan mendorong daya saing kawasan. Kerjasama tersebut dapat meminimalisir ego sektoral daerah, birokrasi daerah yang terlalu tinggi, daerah yang terlalu melepaskan diri dari bantuan pemerintah pusat atau daerah lain serta mendorong pembangunan dengan dasar masalah, dasar kebutuhan, dan aset potensial daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketercapaian indikator makro pembangunan, kondisi daya saing daerah berkelanjutan, serta mengelompokkan wilayah berdasarkan kinerja dan daya saing daerah wilayah pengembangan utama dan pendukung Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2019 hingga tahun 2021.
Alat analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif dan analisis klaster. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data sasaran dan realisasi laju pertumbuhan ekonomi, angka kemiskinan, TPT, IPM dan data yang mewakili indikator daya saing daerah berkelanjutan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan fluktuatif pada indikator dan capaian kinerja pembangunan makro untuk laju pertumbuhan ekonomi, angka kemiskinan, dan TPT. IPM tidak mengalami perubahan secara signifikan. Dinamika pembangunan makro secara umum terjadi akibat Covid-19 yang menghambat perekonomian secara luas. Tercatat beberapa wilayah pengembangan pendukung memiliki besaran dan capaian kinerja yang lebih baik dari wilayah pengembangan utamanya. Daya saing daerah berkelanjutan wilayah pengembangan konsisten berada pada kategori berdaya saing "Sedang" pada pilar ekonomi, lingkungan, sosial, dan tata kelola. Terdapat kecenderungan nilai rata-rata IDSDB wilayah pengembangan utama secara umum berada di bawah wilayah pengembangan pendukung. Pengelompokkan menggunakan K-Means dengan optimalisasi Elbow Method menunjukkan jumlah kelompok optimal adalah 4 klaster dengan kecenderungan setiap wilayah pengembangan utama konsisten terpisah serta wilayah pengembangan pendukung tercatat mengalami pergeseran klaster.
Cooperation between regions can accelerate economic development and encourage regional competitiveness. This collaboration can minimize regional sectoral egos, regional bureaucracy that is too high, regions that are too detached from assistance from the central government or other regions and encourage development based on problems, basic needs and potential regional assets. This research aims to analyze the achievement of macro development indicators, the condition of sustainable regional competitiveness, as well as grouping regions based on regional performance and competitiveness in the main and supporting development regions of Central Java Province from 2019 to 2021.
The analytical tools used are descriptive statistics and cluster analysis. The data used is secondary data, namely data on targets and realization of economic growth rates, poverty rates, TPT, HDI and data representing indicators of sustainable regional competitiveness.
The results of this research show that there have been fluctuating changes in macro development performance indicators and achievements for the rate of economic growth, poverty rates, and TPT. HDI has not changed significantly. The dynamics of macro development in general occurred due to Covid-19 which hampered the economy at large. It is recorded that several supporting development regions have better magnitude and performance achievements than the main development regions. The sustainable regional competitiveness of development regions are consistently in the "Medium" competitive category in the economic, environmental, social and governance pillars. There is a tendency for the average IDSDB value of main development regions to generally be below supporting development regions. Grouping using K-Means with optimization of the Elbow Method shows that the optimal number of groups is 4 clusters with a tendency for each main development regions to consistently be separated and supporting development regions to experience cluster shifts.
Kata Kunci : wilayah pengembangan, pembangunan makro, daya saing daerah berkelanjutan, klaster