Analisis Organisasi Pengelolaan Obyek Wisata Alam (Kasus di Obyek Wisata Alam Linggoasri Kabupaten Pekalongan)
Fathin Nabila , Ir. Djoko Suharno Radite, M.S. dan Kaharuddin, S.Hut, M.Si.
2009 | Skripsi | S1 KEHUTANANndonesia sebagai negara dengan biodiversity yang tinggi serta sumber daya alam yang melimpah. Hutan merupakan salah satu surnber daya alam yang dimiliki Indonesia yang tak ternilai harganya. Selain basil hutan kayu, nilai jasa hutan sangat penting yaitu sebagai obyek wisata alam. Masyarakat kota yang penat dengan kehidupan perkotaan membuat wisata alam menjadi daya tarik tersendiri. Oleh karena itu obyek wisata alam perlu dikelola dengan baik, yaitu sesuai dengan kebutuhan pengunjung. Obyek wisata alam Linggoasri sebagai satu-satunya obyek wisata di area hutan produksi milik Perhutani dan tanah milik Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan perlu dikelola dengan baik yaitu dengan organisasi yang sesuai dengan kebutuhan operasional. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dinamika perkembangan hutan wisata Linggoasri, mengetahui sistem pengorganisasian dan menentukan alternatif model pengembangan organisasi pengelolaan obyek wisata alam Linggoasri. Metode dalarn penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini bersifat nonĀeksperimental dengan teknik pengambilan data berupa wawancara, observasi langsung dan studi pustaka. Dinamika perkembangan jumlah pengunjung obyek wisata alam Linggoasri dari tahun ke tahun selalu ada peningkatan. Dari hasil penelitian menggunakan metode Douglas untuk kebutuhan area wisata masing-masing aktifitas sudah memenuhi luasan minimal yang telah ditetapkan. Obyek wisata alam Linggoasri dikelola oleh UPT Linggoasri di bawah Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan. Sistem pengorganisasian dalam pengelolaan obyek wisata alam Linggoasri masih sangat sederhana, terdiri dari seorang pimpinan dengan 17 bawahan dengan cara kerja bergantian. Hal ini menimbulkan kerancuan tugas dan tanggung jawab. Alternatif pengembangan organisasi tersebut adalah dengan membuat satuan organisasi dengan pengelompokan tugas sejenis. Dengan membuat satuan-satuan organisasi yang jelas, diharapkan pihak pengelola mampu bekerja lebih baik.
Indonesia is country with high biodiversity as well as abundant natural resources. Forest is a natural resources that Indonesia possesed that is very expensive. Beside wood forest, the very important merit of forest is as natural tourism object. Town people that are very tired with town life makes natural tourism special interest. Therfore, natural tourism needs to be managed well, that is, according to visitor need. Natural tourism object of Linggosari as the only tourism object at production forest area belonging to Perhutani and Local Government of Pekalongan Regency needs to be managed well, that is, by organization according to operational need. Purpose of this research is to know dynamics of Linggoasri tourism forest development, to know organization system and determine alternative development model ofLinggoasri natural tourism object management. This research method is descriptive. It is non-experimental research with sampling technique of interview, direct observation and literature study. Dynamics of visitor number development at Linggoasri natural tourism year to year always increases. From research result by using Douglas method, it is known that for each tourism area need, every activity has met minimum capacity established. Linggoasri natural tourism object is managed by UPT Linggoasri under Tourism and Culture Department of Pekalongan Regency. Organization system in management of Linggoasri natural tourism object is still very simple, consisting of a principal with 17 subordinates with shifting work system. It makes confused task and responsibility. Alternative to improve such organization is by establishing organization units by grouping similar tasks. With clear organization units, it is expected that management party can work better.
Kata Kunci : Organisasi, pengelolaan, obyek wisata alam