Laporkan Masalah

KANDUNGAN SENYAWA BIOAKTIF EKSTRAK DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) DAN EFEKTIVITASNYA SEBAGAI BIOINSEKTISIDA ULAT BAWANG MERAH Spodoptera exigua (Hübner, 1808)

Elvian Indah Nilamsari, Prof. Dr. L. Hartanto Nugroho, M.Agr dan Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D.

2023 | Tesis | S2 Biologi

Spodoptera exigua (ulat grayak) merupakan hama utama pada pertanian bawang

merah yang menyebabkan kerugian hingga 100%. Penelitian ini bertujuan untuk

mengevaluasi potensi ekstrak daun Muntingia calabura (kersen) sebagai

bioinsektisida terhadap ulat grayak. Kersen telah dikenal memiliki kandungan

senyawa bioaktif yang berpotensi sebagai agen pengendalian hama. Tiga jenis

pelarut (n-heksan, kloroform, dan etanol) digunakan untuk mengekstrak senyawa

dari daun kersen, dan analisis GC-MS dilakukan untuk mengamati ragam senyawa

bioaktif dalam ekstrak tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga ekstrak

daun kersen memiliki aktivitas insektisida terhadap larva ulat grayak, dengan

ekstrak kloroform menunjukkan efikasi tertinggi. Pengujian dengan metode racun

perut dan racun kontak menunjukkan bahwa metode racun perut lebih efektif

dengan nilai LC50 terendah yaitu ekstrak kloroform sebesar 0,16. Selain itu, ketiga

ekstrak mampu menghambat makan ulat grayak, dengan menyebabkan penurunan

luas area makan larva. Ekstrak juga memiliki efek subletal terhadap larva,

mengganggu pertumbuhan dan mengurangi berat normal larva. Pemisahan jaringan

daun kersen dilakukan untuk mengidentifikasi akumulasi senyawa bioaktif yang

berpotensi sebagai bioinsektisida. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak dari mesofil

daun kersen memiliki akumulasi senyawa yang lebih banyak dari ekstrak jaringan

epidermis. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak daun kersen memiliki potensi

sebagai bioinsektisida alami yang efektif untuk mengendalikan ulat grayak padaxii

bawang merah dan dapat diaplikasikan dalam skala lapang untuk menuju pertanian

berkelanjutan.

Spodoptera exigua (beet armyworm) is the primary pest in shallot farming, causing

losses of up to 100%. This research aims to assess the potential of Muntingia

calabura (Jamaica cherry) leaf extract as a bioinsecticide against armyworms.

Jamaica cherry is known to contain bioactive compounds with the potential for use

as pest control agents. Three types of solvents (n-hexane, chloroform, and ethanol)

were used to extract compounds from Jamaica cherry leaves, and GC-MS analysis

was conducted to identify the various bioactive compounds in the extract. The

results demonstrated that all Jamaica cherry leaf extracts exhibited insecticidal

activity against armyworm larvae, with the chloroform extract being the most

effective. Tests using the stomach poison and contact poison methods revealed that

the stomach poison method was more effective, with the lowest LC50 value

observed for the chloroform extract at 0.16. Furthermore, all three extracts hindered

armyworm feeding by reducing the larvae's feeding area. The extract also had a

sublethal effect on the larvae, disrupting their growth and reducing their normal

weight. The separation of Jamaica cherry leaf tissues was performed to identify the

accumulation of bioactive compounds with the potential to act as bioinsecticides.

The results indicated that the mesophyll extract from Jamaica cherry leaves had a

higher compound accumulation compared to the epidermis tissue extract. This

highlights the potential of Jamaica cherry leaf extract as an effective natural

bioinsecticide for controlling fall armyworms on shallots, making it suitable for

field-scale application in the pursuit of sustainable agriculture

Kata Kunci : akumulasi senyawa bioaktif, bioinsektisida, kersen, ulat grayak/ bioinsecticide, beet armyworm, bioactive compounds accumulation, jamaica cherry

  1. S2-2023-490555-abstract.pdf  
  2. S2-2023-490555-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-490555-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-490555-title.pdf