Variasi dan Komposisi Jenis Multipurpose Trees Species pada Sistem Pekarangan (Studi Kasus di Dusun Nglanggeran Kulon, Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta)

Sulistyowati , Prof. Dr. Ir. H. Moch. Sambas Sabamurdin, M.Sc. dan Priyono Suryanto, M.P.

2007 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Pekarangan merupakan salah satu dari pola agroforestri tradisional yang berkembang dalam areal pemukiman. Salah satu jenis tanaman yang dibudidayakan dalam pekarangan adalah jenis Multipurpose Trees Species (MPTS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis MPTS dan peranannya dalam sistem pekarangan, mengetahui komposisi jenis dan pemanfaatan ruang dalam sistem pekarangan. Penelitian ini menggunakan metode survei, data sekunder, dan wawancara dengan mengambil sampel 31 pekarangan secara random. Tiap sampel dibuat petak ukur 10 m x IO m, dicatat vegetasi penyusun dan karakteristik pertumbuhan berupa tinggi dan diameter, kemudian dikelompokkan berdasarkan komponen penyusun. Analisis dilakukan pada jenis MPTS dan komposisi jenisnya dengan menghitung nilai Indeks Nilai Penting (INP), serta analisis pemanfaatan ruang vertikal (RV) dan ruang horisontal (RH). Hasil penelitian memberikan variasi jenis MPTS sebanyak 19 jenis yang tersebar pada 6 pola yaitu Pola A (komponen penyusun tanaman kehutanan, MPTS dan perkebunan) dengan INP tertinggi pohon jengkol sebesar (60,15), pemanfaatan ruang vertikal terbesar pada R V2 sebesar 50, 15 % dan rasio penutupan tajuk oleh MPTS sebesar 4, 17 %. Pola B (komponen penyusun tanaman kehutanan, MPTS dan pangan) dengan INP tertinggi pohon melinjo sebesar (80,43), RV2 sebesar 52,07 % dan rasio penutupan tajuk oleh MPTS sebesar 5,15 %. Pola C (komponen penyusun tanaman kehutanan, MPTS, perkebunan dan pangan) dengan INP tertinggi pohon rambutan sebesar (35,36), RV2 sebesar 49,17 % dan rasio penutupan tajuk oleh MPTS sebesar 4,13 %. Pola D (komponen penyusun tanaman kehutanan, MPTS, pangan dan empon-empon) dengan INP tertinggi pohon kelapa sebesar (60,22), RV2 sebesar 71,96 % dan rasio penutupan tajuk oleh MPTS sebesar 5,93 %. Pola E (komponen penyusun tanaman kehutanan, MPTS, perkebunan, pangan dan empon - empon) dengan INP tertinggi pohon rambutan sebesar (51,42), RV2 sebesar 42,08 % dan rasio penutupan tajuk oleh MPTS sebesar 2,54%. Pola F (komponen penyusun tanaman kehutanan, MPTS, pangan, perkebunan, empon - empon dan jenis lain) dengan INP tertinggi pohon melinjo sebesar (41,10), RV2 sebesar 47,47 % dan rasio penutupan tajuk oleh MPTS sebesar 3,14 %.

Homegarden is one of traditional agroforestry patterns developed in settlement area. One of plant exiting in each yard is Multipurpose Trees Speciae (MPTS) types. This research aimed to identify MPTS types, its role in homegarden, composition of types and spatial use in homegarden. This research used survey, secondary data, and interview, with samples of 31 homegarden taken randomly. A 10 m x 10 m block was made in each sample. Its structuring vegetation and growth characteristic in height and diameter were recorded and ware grouped based on structuring element. Analysis was done in MPTS types and composition of type by calculating Important Value Index (fVI) and spatial use analysis using descriptive method. Result of the research indicated there were 19 types of MPTS, distributed in 6 patterns formed. Pattern A (structuring components of forest plant, MPTS, and plantation crop) had highest IVI on jengkol (60,15), greatest vertical spatial use was on RV2 of 50, 15 %, and crown cover ratio by MPTS of 4, 17 %. Pattern B (structuring components of forest plant, MPTS, and food crops) had highest fVI on melinjo (80,43), greatest vertical spatial use was on RV2 of 52,07 %, and crown cover ratio by MPTS of 5, 15 %. Pattern C (structuring components of forest plant, MPTS, plantation crop and food crop) had highest IVI on rambutan (35,36), greatest vertical spatial use was on RV2 of 49, 17%, and crown cover ratio by MPTS of 4, 13 %. Pattern D (structuring components of forest plant, MPTS, food crop, and empon - empon) had highest IVI on coconut palm (60,22), greatest vertical spatial use was on RV2 of 71,96 %, and crown cover ratio by MPTS of 5,93 %. Pattern E (structuring components of forest plant, MPTS, plantation crop, food crop, and empon - empon) had highest IVI on rambutan (51,42), greatest vertical spatial use was on RV2 of 42,08 %, and crown cover ratio by MPTS of 2,54 %. Pattern F (structuring components of forest plant, MPTS, plantation crop, food crop, empon - empon, and other of species) had highest IVI on melinjo ( 41, I 0), greatest vertical spatial use was on RV2 of 47,47 %, and crown cover ratio by MPTS of3, 14 %.

Kata Kunci : variasi jenis, komposisi jenis, multipurpose trees species, sistem pekarangan