Laporkan Masalah

ESTIMASI NILAI WAJAR SAHAM PERUSAHAAN PT KALBE FARMA TBK TERKAIT KEPUTUSAN BUYBACK SAHAM DI TAHUN 2022

Haryadi Widodo, I Wayan Nuka Lantara, M.Si., Ph.D.,

2023 | Tesis | S2 MANAJEMEN (MM) JAKARTA

Pada saat kita berinvestasi semisal di saham, sangat penting kita mengetahui nilai intrinsik suatu saham. Hal ini dapat mempengaruhi keputusan untuk menginvestasikan sejumlah dana dengan harapan keuntungan di masa depan. Hasil investasi diberikan kepada investor dalam bentuk dividen, yaitu sebagian keuntungan perusahaan yang diberikan kepada pemegang saham, dan capital gain, yang diperoleh dari selisih antara harga yang dibayarkan dan harga yang diterima atas saham yang diinvestasikan. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk memahami apakah saham yang akan di beli overvalue atau undervalue.

Salah satu analisis untuk mengetahui nilai intrinsik suatu perusahaan dan membandingkannya dengan nilai pasar sahamnya adalah analisis fundamental. Saham tersebut layak untuk diinvestasikan jika saham tersebut undervalue. Sektor farmasi merupakan salah satu industri di Indonesia yang berkembang dan mengalami sedikit penurunan selama pandemi COVID-19. PT Kalbe Farma menjadi objek penelitian. Kalbe Farma menyiapkan dana senilai Rp750 miliar untuk buyback saham pada tahun 2022 dengan pembatasan harga saham maksimum Rp 1.700. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai intrinsik perusahaan Kalbe Farma pada saat buyback dan membandingkannya dengan harga saham di pasar. Laporan keuangan lima tahun ke depan menggunakan fase pertumbuhan tinggi, lima tahun ke depan menggunakan fase pertumbuhan sedang, dan nilai terminal diproyeksikan menggunakan analisis fundamental berdasarkan data historis Perseroan dari tahun 2018 hingga 2022. Arus Kas Bebas untuk Metode Ekuitas (FCFE) adalah metode yang digunakan untuk menentukan jumlah arus kas yang dapat didistribusikan kepada pemegang saham setelah belanja modal dan hutang dikurangi dari totalnya.

Hasil dari penelitian ini adalah harga saham kalbe di bursa efek memiliki nilai saham dibawah harga wajarnya (undervalue).

When investing, for example in stocks, it's crucial to understand a stock's intrinsic value. This can influence the decision to invest funds in hopes of future gains. Investment returns are provided to investors in the form of dividends, a portion of the company's profits distributed to shareholders, and capital gains, obtained from the difference between the purchase and sale prices of the invested stock. Hence, it's vital for investors to discern if a stock is overvalued or undervalued.

One analysis to determine a company's intrinsic value and compare it to its market value is fundamental analysis. A stock is deemed worthy of investment if it's undervalued. The pharmaceutical sector is among the few industries in Indonesia that prospered with minimal decline during the COVID-19 pandemic. PT Kalbe Farma is the subject of this study. Kalbe Farma allocated IDR 750 billion for a stock buyback in 2022 with a maximum stock price limit of IDR 1,700. The purpose of this research is to determine Kalbe Farma's intrinsic value at the time of the buyback and compare it to its market price. Financial reports forecast high growth for the next five years, and moderate growth for the subsequent five, with terminal value projected using fundamental analysis based on the company's historical data from 2018 to 2022. The Free Cash Flow to Equity (FCFE) method is utilized to ascertain the cash flow amount distributable to shareholders after deducting capital expenditures and debts from the total.

The research findings indicate that Kalbe's stock price on the stock exchange is undervalued compared to its fair value.

Kata Kunci : Analisis Fundamental, Free cash flow to equity (FCFE), Investasi, Nilai Intrinsik.

  1. S2-2023-471147-abstract.pdf  
  2. S2-2023-471147-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-471147-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-471147-title.pdf