Laporkan Masalah

ANALISIS·KESESUAIAN BEBERAPA JENIS TANAMAN BERKAYU UNTUK REHABILITASI LAHAN SUB DAS BADEGAN DAS BENGAWAN MADIUN

Manuhoro Shanti Asmoro, Drs. Senawi, M.P.

2007 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Salah satu aspek penting dalam upaya rehabilitasi kawasan adalah kesesuaian Jahan. Penggunaan lahan yang tidak sesuai akan menurunkan kualitas lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari tingkat kesesuaian Jahan dari enam jenis tanaman berkayu, yaitu: jati (Tectona grandis), kayu putih (Melaleuca leucadendron), mahoni (Swietenia macrophylla), formis (Acacia auriculiformis), mangga (Mangifera indica). dan mlinjo (Gnetum gnemon) dengan lokasi penelitian di Sub DAS Badegan, DAS Bengawan Madiun. Penelitian dilakukan dengan cara matching yaitu membandingkan antara persyaratan tumbuh keenam jenis tanaman dengan kualitas dan karakteristik lahan. Persyaratan tumbuh jenis tanaman mengacu pada Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan yang dibuat oleh Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat tahun 1993, sedangkan sumber data karakteristik Jahan diperoleh dari eek Japangan, basil laboratorium terhadap sampel tanah, dan data sekunder. Proses pengolahan dan analisis data spasial menggunakan Sistem Informasi Geografis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian lahan untuk keenam jenis tanaman tidak ada yang termasuk dalam kelas sangat sesuai (S 1) dengan faktor penghambat: ketersediaan air (w), media perakaran (r), retensi hara (f), dan kelerengan (s). Hal ini menunjukkan bahwa daerah penelitian termasuk daerah kritis. Berdasarkan basil penelitian diperoleh kesesuaian lahan beberapa jenis tanman berkayu sebagai bahan rekomendasi untuk rehabilitasi kawasan berdasarkan pemilihanjenis yang paling sesuai, yaitu untuk jati seluas 348,018 ha (66,938%), mangga seluas 39,489 ha (7,595%), dan kayu putih seluas 132,404 ha (25,467%).

One of the important aspect of rehabilitation is land suitability. The land use, wich is inappropriate with land capability will reduce ability of land. The study was aimed to determine the level of land suitability of teak (Tectona grandis), kayu putih (Me/a/euca leucadendron), mahoni (Swietenia macrophy//a), formis (Acacia auriculiformis), mango (Mangifera indica). dan mlinjo (Gnetum gnemon) in Badegan Sub Let, Bengawan Madiun Watershed. The study was carried out by matching the growth requirement of the wood trees with the quality and characteristic of land. The plant growth requirement refers to Technical Land Evaluation Manual by Soil Research and Agroclimate Institution in 1993, and the source of land characteristic got from ground check, laboratory test from soil sample, and the secunder data. The analysis and spatial data processing was applied by using Geographical Information System. The result of the study show that there was no land that can be classificated into Sl, with the restriction factor were water availability, rooting media, nutrition retention, and slope. The result show that the land was categorized into the critical area. Based on the result, it was obtained that land suitability of several types of wood trees can be used as the recomendation for the rehabilitation area were teak with 348,018 ha (66,938%), mango with 39,489 ha (7,595%), and kayu putih with 132,404 ha (25,467%).

Kata Kunci : Kesesuaian lahan, Rehabilitasi, Hutan

  1. Abstract.pdf  
  2. Bibliography.pdf  
  3. Table_of_Content.pdf  
  4. Title.pdf