Laporkan Masalah

MODEL KORIDOR HABITAT BURUNG DI YOGYAKARTA (Studi Kasus di Wilayah Kabupaten Sleman dan Kotamadya Yogyakarta)

Ardi Refiyadi Saman, Dr. Satyawan Pudyatmoko, S.Hut, MSc. & Kaharuddin, S.Hut, M.Si.

2007 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Peningkatan j urnlah penduduk berpengaruh terhadap fungsi dan manfaat suatu lahan. Perubahan penggunaan lahan atau konversi lahan dari vegetasi ke non vegetasi memberikan efek yang cukup besar terhadap kualitas dan kuantitas habitat burung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis dan kepadatan burung di wilayah perkotaan (urban area) dan wilayah peralihan (sub-urban area), mengetahui tingkat perbedaan jenis-jenis burung antar dua habitat, mengetahui kondisi habitat dengan melihat jenis vegetasi yang digunakan oleh burung sebagai habitatnya, dan menentukan model koridor habitat burung. Metode yang digunakan adalah teknik point count untuk mengumpulkan data-data burung dan vegetasi pada semua lokasi penelitian. Analisis ruang terbuka menggunakan metode deskriptif kualitatif visual terhadap foto udara Jalur-jalur koridor ditentukan berdasarkan indeks keanekaragaman jenis, kepadatan bw·ung, indeks perbedaan jenis burung, serta ruang terbuka hijau. Gambar jalur-jalur koridor dibuat dengan menggunakan sistem overlay dari foto udara dan peta rupa bumi untuk mengetahui kondisi lahan serta nama daerah yang masuk dalam koridor menurut batas administratif. T erdapat 41 jenis burung pada sernua lokasi penelitian dan 9 diantaranya adalah jenis yang dilindungi, serta 1 jenis burung endemik. Model koridor yang dapat dibangun adalah continuous corridors, stepping stones corridors, dan campuran dari keduanya. Analisis dari perhitungan indeks keanekaragaman jenis, kepadatan burung, dan indeks perbedaanjenis bu.rung diperoleh 12 koridor habitat burung. Koridor-koridor habitat burung tersebut dianalisis kembali dengan acuan foto udara dan dihasilkan 8 koridor habitat burung. Pengurangan jumlah koridor diatas dilakukan karena pertimbangan letak lokasi penelitian dan kondisi ruang terbuka hijau yang tersedia. Delapan koridor tersebut adalal1 koridor Kraton - Hotel Melia Purosani, koridor Kraton - KRKB Gembira Loka, koridor kampus UGM - Kraton, koridor hotel Hyatt - Kraton, koridor Kraton - Areal pemakaman Pakuncen, koridor kampus UGM - KRKB Gembira Loka, koridor kampus UGM - Hotel Hyatt, koridor hotel Hyatt - Kampus AMP YK.PN.

Kata Kunci : burung, habitat, ruang terbuka hijau, koridor

  1. Abstract.pdf  
  2. Bibliography.pdf  
  3. Table_of_Content.pdf  
  4. Title.pdf