ANTIOXIDANT ACTIVITY AND CYTOTOXICITY OF NANOENCAPSULATED Heliotropium Indicum Linn. LEAVES EXTRACT
Matthew Seky, Dr.biol.hom. Nastiti Wijayanti, S.Si., M.Si
2023 | Tesis | S2 Biologi
Permasalahan pada tata laksana kanker secara
konvensional seperti pada kanker mammae adalah efek samping, resistensi obat,
dan biaya yang mahal. Pengobatan kanker mammae dapat dilakukan dengan
nanoteknologi. Heliotropium indicum adalah tanaman obat tradisional yang
telah dilaporkan memiliki potensi antikanker dan antioksidan. Penelitian ini
mempelajari kombinasi nanoteknologi dengan bahan kimia yang berasal dari
tanaman sebagai antioksidan dan dapat dikembangkan sebagai terapi kanker.
Metode yang digunakan adalah maserasi menggunakan etanol sebagai pelarut untuk
ekstraksi, metode ionic gelation untuk preparasi nanopartikel chitosan,
analisis fitokimia secara qualitative menggunakan spektrofotometri, pengukuran
aktivitas antioksidan nanochitosan H. indicum dan crude ekstrak
menggunakan DPPH, FRAP, dan ABTS assay. Uji sitotoksisitas dikerjakan
menggunakan MTT assay. Hasil maserasi berhasil diperoleh ekstrak H. indicum sebanyak
12.82%. Skrening kandungan senyawa menunjukkan adanya fenol, flavonoid,
alkaloid, saponin, dan tannin. Potensi antioksidan nanochitosan H. indicum lima
kali lebih besar (IC50=2,4 ?g/ml) daripada crude ekstrak (IC50=12.1 ?g/ml)
pada uji dengan DPPH assay. Demikian pula dengan uji FRAP assay, nanochitosan H.
indicum (IC50=17.5 ?g/ml) menunjukkan kemampuan antioksidan lebih baik
dibandingkan dengan crude ekstrak (IC50=23.8 ?g/ml). Namun, pada ABTS assay, H.
indicum extract (IC50=22.7 ?g/ml) menunjukkan data yang lebih baik
dibandingkan dengan nanochitosan H. indicum (IC50=35.1 ?g/ml). Pada pengujian
sitotoksisitas dengan sel Vero, nanochitosan H. indicum menunjukkan
kematian sel sejalan dengan peningkatan konsentrasi yang digunakan, sementara
penggunaan crude ekstrak H. indicum sel Vero tetap tumbuh baik
hingga konsentrasi 700 ?g/ml. Hasil ini menunjukkan potensi ekstrak H.
indicum sebagai antioksidan dan sitotoksik pada sel dapat ditingkatkan
dengan teknologi transfer nanochitosan dan dikembangkan sebagai agen terapi.
Potensi lebih lanjut dapat dipelajari sebagai agen terapi kanker.
The problems with conventional cancer treatments for instance breast
cancer, include side effects, drug
resistance, and excessive prices. Treatment for breast cancer may be improved through nanotechnology. Heliotropium
indicum is a traditional medicinal
plant reported to have anticancer and antioxidant properties. This study investigates the use of nanotechnology in
combination with plant-derived chemicals for
the antioxidant capabilities that could be developed to treat cancer. The
methods used in the research were the
maceration method using ethanol as a
solvent for extraction, ionic
gelation method for chitosan nanoparticle preparation, qualitative phytochemical analysis of the extract
tested using spectrophotometry,
antioxidant activity of nanochitosan H. indicum and its crude extract was
tested using DPPH, FRAP, and ABTS
methods. The cytotoxicity test was done using the MTT Assay in a 96-well plate. The extract's
yield percentage was 12.82%. The extract contained substances like phenol, flavonoids, alkaloids, saponins, and tannins, which were found
through phytochemical screening. Nanochitosan H. indicum demonstrated five times more better antioxidant
potential in scavenging DPPH radicals (IC50=2.4 µg/ml) compared to H. indicum
extract (IC50=12.1 µg/ml). Similarly, nanochitosan H. indicum exhibited higher
antioxidant capability in the FRAP assay (IC50=17.5 µg/ml) compared to H. indicum
extract (IC50=23.8 µg/ml). However, in the ABTS assay, H. indicum extract (IC50=22.7 µg/ml) showed slightly
better results than nanochitosan H. indicum
(IC50=35.1 µg/ml). Nanochitosan H.
indicum and H. indicum crude
extract on Vero cells were investigated using the MTT assay. Nanochitosan H. indicum showed a more pronounced concentration-dependent decrease in cell viability compared to H. indicum extract. These results imply that
the H. indicum extract's antioxidant
and cytotoxicity capability can be increased
by the nanochitosan delivery technology, potentially increasing its therapeutic efficiency. Further
research is recommended to explore its application in cancer therapy.
Kata Kunci : Antioxidant, Cancer, Chitosan, Heliotropium indicum, Nanoparticle