Uji Eksperimental Dinding Penahan Tanah Sistem Modular Sebagai Upaya Penanaganan Kegagalan Lereng
Hanif Abdul Rohim, Dr. Devi Oktaviana Latif, S.T., M.Eng.
2023 | Tugas Akhir | D4 TEKNIK PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR SIPIL
Kegagalan
lereng sering terjadi akibat penurunan parameter tanah ataupun kegagalan
dinding penahan tanah itu sendiri. Sistem perkuatan yang digunakan secara umum
adalah dinding penahan tanah tipe gabion. Gabion sering di aplikasikan pada
lereng dikarenakan harga yang lebih murah. Akan tetapi gabion memiliki
kecenderungan untuk roboh dikarenakan daya ikat antar gabion lemah.Dalam
penelitian ini dilakukan modivikasi dan inovasi terkait sistem dinding penahan
tanah dengan sistem modular. Sistem modular dipilih karena efisiensi biaya,
waktu pelaksanaan, dan keseragaman ikatan setiap bagian.
Dalam
pelaksanaannya pengujian dilakukan dalam skala mikro yang dapat merepresentasikan
kondisi aslinya. Pengujian skala mikro dilakukan untuk menentukan perilaku
deformasi yang terjadi abikat pembebanan dan untuk mengevaluasi sistem ini.
Penentuan dimensi terlebih dahulu dimodelkan mengunakan analisa numeris FEM 2D.
Model pasir digunakan kepadatan 18,5 kN/m3 dan dinding penahan tanah
modular dikondisikan dalam sebuah box akrilik yang kemudian akan diberi beban.
Beban yang bekerja adalah beban merata.
Dari hasil evaluasi analisis numeris FEM 2D didapatkan
dimensi yang dipakai adalah panjang 120 cm, lebar 90 cm, dan tinggi 120
cm. Nilai displacement yang terjadi akibat pembebanan sebesar 102,8 kN/m²
bervariasi yaitu T6 memiliki nilai displacement
sebesar 36,31 mm, T5 = 21,65 mm, T4 = 7,66 mm, T3 = 5,21 mm, dan T2
memiliki nilai displacement sebesar
2,73 mm. Analisa stabilitas dinding penahan tanah modular terhadap stabilitas
guling, geser, dan kapasitas daya dukung menunjukan perilaku T6,dan T5 tidak
mampu menahan beban minimal yang bekeja. Sedangkan T4 beban maksimum yang dapat
ditanggung 5,6 kN/m², T3 T3 sebesar 8,3 kN/m², dan T2 sebesar 11,1 kN/m². Dari
hasil evaluasi tersebut didapatkan bahwa semakin tinggi susunan dinding penahan
tanah modular akan semakin lemah terhadap pengaruh gaya guling, gaya geser,
maupun kapasitas izin daya dukung tanah.
Kegagalan
lereng sering terjadi akibat penurunan parameter tanah ataupun kegagalan
dinding penahan tanah itu sendiri. Sistem perkuatan yang digunakan secara umum
adalah dinding penahan tanah tipe gabion. Gabion sering di aplikasikan pada
lereng dikarenakan harga yang lebih murah. Akan tetapi gabion memiliki
kecenderungan untuk roboh dikarenakan daya ikat antar gabion lemah.Dalam
penelitian ini dilakukan modivikasi dan inovasi terkait sistem dinding penahan
tanah dengan sistem modular. Sistem modular dipilih karena efisiensi biaya,
waktu pelaksanaan, dan keseragaman ikatan setiap bagian.
Dalam
pelaksanaannya pengujian dilakukan dalam skala mikro yang dapat merepresentasikan
kondisi aslinya. Pengujian skala mikro dilakukan untuk menentukan perilaku
deformasi yang terjadi abikat pembebanan dan untuk mengevaluasi sistem ini.
Penentuan dimensi terlebih dahulu dimodelkan mengunakan analisa numeris FEM 2D.
Model pasir digunakan kepadatan 18,5 kN/m3 dan dinding penahan tanah
modular dikondisikan dalam sebuah box akrilik yang kemudian akan diberi beban.
Beban yang bekerja adalah beban merata.
Dari hasil evaluasi analisis numeris FEM 2D didapatkan
dimensi yang dipakai adalah panjang 120 cm, lebar 90 cm, dan tinggi 120
cm. Nilai displacement yang terjadi akibat pembebanan sebesar 102,8 kN/m²
bervariasi yaitu T6 memiliki nilai displacement
sebesar 36,31 mm, T5 = 21,65 mm, T4 = 7,66 mm, T3 = 5,21 mm, dan T2
memiliki nilai displacement sebesar
2,73 mm. Analisa stabilitas dinding penahan tanah modular terhadap stabilitas
guling, geser, dan kapasitas daya dukung menunjukan perilaku T6,dan T5 tidak
mampu menahan beban minimal yang bekeja. Sedangkan T4 beban maksimum yang dapat
ditanggung 5,6 kN/m², T3 T3 sebesar 8,3 kN/m², dan T2 sebesar 11,1 kN/m². Dari
hasil evaluasi tersebut didapatkan bahwa semakin tinggi susunan dinding penahan
tanah modular akan semakin lemah terhadap pengaruh gaya guling, gaya geser,
maupun kapasitas izin daya dukung tanah.
Kata Kunci : Kondisi batas,sistem modular,uji eksperimental laboratorium