Analisis Kontestasi Klaim Representasi Kelompok Pendamping dalam Konflik antara Suku Anak Dalam dan Perusahaan Sawit di Provinsi Jambi Tahun 2022

FIDIARA MAHARANI, Mahesti Hasanah, S.I.P., M.A.

2023 | Skripsi | ILMU PEMERINTAHAN

Berangkat dari teori the representative claim yang membuka ruang politik representasi melampaui ranah formal, kontestasi klaim representasi berlangsung baik di ranah representasi elektoral maupun non-elektoral. Menggunakan teori tersebut, penelitian ini menganalisis kontestasi antar kelompok pendamping Masyarakat Adat SAD sebagai aktor representasi non-elektoral dalam dugaan konflik antara Masyarakat Adat SAD dan salah satu perusahaan sawit di Provinsi Jambi. Berkutat dengan klaim yang berbentuk wacana, maka pendekatan kualitatif diambil untuk mendapatkan kedalaman data dan analisis. Penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kontestasi ini, setidaknya terdapat tiga klaim yang diproduksi yakni klaim representasi, klaim misrepresentasi, dan klaim representasi atas kepentingan atau nilai. Lebih jauh, kontestasi klaim berpusat pada perbedaan pandangan mengenai langkah terbaik yang dapat diambil untuk mensejahterakan Masyarakat Adat SAD. Klaim ini sendiri menghasilkan berbagai respons penerimaan dan penolakan di berbagai tingkatan dari konstituen, kelompok pendamping lain, dan otoritas terkait.

Starting from the theory of the representative claim, which opens up the political space of representation beyond the formal realm, contestation of representational claims takes place both in the realm of electoral and non-electoral representation. Using this theory, this research analyzes the contestation between SAD Indigenous Community companion groups as non-electoral representation actors in the alleged conflict between the SAD Indigenous Community and one of the palm oil companies in Jambi Province. Dealing with claims in the form of discourse, a qualitative approach was taken to obtain depth of data and analysis. This research shows that in this contestation, at least three claims are produced, namely representation claims, misrepresentation claims, and representation claims of interests or values. Furthermore, the contestation of claims centers on differences in views regarding the best steps that can be taken to improve the welfare of the SAD Indigenous People. This claim itself generated varying responses of acceptance and rejection at various levels from constituents, other support groups, and relevant authorities.

Kata Kunci : Politik Representasi, The Representative Claim, Klaim Representasi, Representation Politics, The Representative Claim, Representation Claim