Laporkan Masalah

Variasi penambahan serbuk batu apung dan kapur sebagai bahan stabilisasi tanah lempung dari desa Penujak

MUCHTARANDA, Ismail Hoesain, Prof.Dr.Ir. K.B. Suryolelono, Dip.HE.,DEA

2003 | Tesis | S2 Teknik Sipil

Desa Penujak merupakan salah satu desa di P. Lombok, dengan sebagian besar tanahnya merupakan tanah lempung plastisitas tinggi. Tanah lempung tersebut merupakan salah satu jenis tanah yang sensitif terhadap air. Kuat dukung menjadi rendah, bila kadar air dalam tanah meningkat. Hal ini tidak menguntungkan bagi bangunan sipil di atasnya. Untuk itu, perlu dilakukan usaha perbaikan tanah tersebut, salah satunya dengan cara stabilisasi. Dalam penelitian ini dilakukan usaha stabilisasi kimiawi tanah lempung Penujak dengan kapur dan serbuk batu apung (SBA) yang merupakan potensi alam P. Lombok. Penambahan kapur sebesar 0%, 4%, 6%, 8% dan 10% dari berat kering tanah sedangkan SBA sebesar 0%, 4%, 6%, dan 8% dari berat kering tanah dilakukan pada kadar air optimum, kemudian dirawat selama 7 hari. Untuk mengetahui perubahan sifat-sifat tanah campuran ini dilakukan uji sifat fisis dan mekanis dari tanah campuran tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa tanah lempung Penujak merupakan tanah lempung anorganik dengan plastisitas tinggi, mengandung mineral halloysite, nilai CBR (tanpa perendaman) 21,23% sedangkan nilai CBR dengan perendaman sangat rendah sebesar 0,96% dan mempunyai nilai pengembangan tinggi. Penambahan kapur dan SBA pada lempung Penujak tidak menunjukan perubahan yang signifikan dari sifat fisis dan mekanis dari tanah asli. Perubahan signifikan terjadi pada kuat gesernya, yaitu kuat tekan bebas (qu) meningkat 71,85% dari 502,27 kN/m2 pada tanah asli menjadi 863,28 kN/m2 pada campuran 4% kapur dan 4% SBA, demikian juga ada peningkatan tegangan deviator sebesar 60,87% dari 230,84 kN/m2 pada tanah asli menjadi 371,34 kN/m2 pada campuran 4% kapur dan 4% SBA pada σ3 = 100 kN/m2.

Penujak vilage, one of vilages in Lombok Island, where some of areas covered by fat clays. The properties of clay is very affected by water, eg. the strength will decrease dramaric if water is added. This phenomenon creates problem in engineering practice & construction. Therefore improvement clay is needed. One of improvement soil is chemical stabilization. This study provides to know the change physical and mechanical properties of clay with varying amounts of commercial hydrated lime (lime) and Pumice Stone Ash (Serbuk Batu Apung/SBA) respectively 0%, 4%, 6%, 8%, 10% and 0%, 4%, 6%, 8% of dry mass soil at optimum moisture content. The samples were stored in air tight container for periode 7 days. The result shows that soil stabilization method by adding lime and SBA can improve the properties of origin soils but not significant because the soil has a mineralogical composition of halloysite. The maximum lime addition is 4% and SBA 4% to the clay sample give improvement to the unconfined compression strength (qu) about 71,85% increased from 502,27 kN/m2 to 863,28 kN/m2 and deviator stress increased about 60,87% from 230,84 kN/m2 to 371,34 kN/m2 on σ3 = 100 kN/m2.

Kata Kunci : Bangunan SIpil,Stabilisasi Tanah Lempung,Serbuk Batu Apung dan Kapur, soil stabilization, SBA, lime, halloysite, physical and mechanical properties.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.