Alih Fungsi Lahan Pertanian Sawah Dan Dampaknya Terhadap Keadaan Sosio-Ekonomi Rumah Tangga Petani Di Kalurahan Sinduharjo Kapanewon Ngaglik (Perspektif Ekonomi Politik Neoklasik)
Aditya Rizky Prayuda, Devy Dhian Cahyati, S.IP, M.A.
2023 | Skripsi | ILMU PEMERINTAHAN
Kabupaten Sleman menjadi wilayah yang paling banyak dituju oleh para pendatang untuk menetap di Provinsi DIY. Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Sleman berdampak kepada peningkatan kebutuhan lahan permukiman yang berujung kepada fenomena alih fungsi lahan. Salah satu jenis lahan yang paling rawan menjadi sasaran alih fungsi adalah lahan sawah. Upaya pemerintah baik di tingkat Provinsi DIY maupun Kabupaten Sleman masih belum cukup berhasil mengendalikan laju alih fungsi lahan. Dalam penelitian ini, penulis berusaha mengetahui alasan terjadinya fenomena alih fungsi lahan sawah yang terjadi di Kalurahan Sinduharjo dan juga melihat bagaimana dampaknya terhadap keadaan sosio-ekonomi petani selaku aktor utama. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara serta studi pustaka. Penulis menggunakan kerangka pemikiran dari Lestari dalam mengakomodasi faktor-faktor alih fungsi lahan dalam teori dari Mouël dkk. agar lebih kontekstual terhadap batasan penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian, alih fungsi lahan sawah di Kalurahan Sinduharjo dipengaruhi oleh faktor internal yang berupa motif ekonomi petani sawah, faktor kebijakan dari dinas terkait, dan juga faktor eksternal yang berupa pertumbuhan penduduk. Petani menjadi aktor utama yang terdampak dari fenomena ini, terutama secara sosial dan ekonomi. Kemudian fenomena ini dipandang melalui pendekatan ekonomi politik neoklasik. Petani memiliki motif ekonomi dalam pembuatan keputusan untuk menjual/mengalihfungsikan lahan sawahnya. Pemerintah Yogyakarta memiliki alasan bahwa kebijakan yang dibuat telah mengakomodasi kebutuhan seluruh masyarakat. Kesimpulannya, fenomena alih fungsi lahan sawah di Kalurahan Sinduharjo dipicu oleh kebutuhan lahan permukiman dan pergeseran gaya hidup masyarakat dari agraris menuju industri. Pergeseran ini mendorong petani untuk menjual/mengalihfungsikan lahan sawahnya.
Sleman Regency is the area that most migrants aim to settle in the DIY Province. Population growth in Sleman Regency has an impact on increasing the need for settlement land which leads to the phenomenon of land conversion. One type of land that is most prone to being the target of conversion is paddy fields. The government's efforts at both the DIY Province and Sleman Regency levels have not been successful enough to control the rate of land conversion. In this study, the author tries to finds out the reasons of the phenomenon of conversion of paddy fields that occurs in the Sinduharjo Village and also to see how it impacts the socio-economic conditions of farmers as the main actors. This study uses a qualitative descriptive method with data collection techniques in the form of interviews and literature studies. The author uses the framework from Lestari in accommodating the factors of land use change in the theory from Mouël dkk. to be more contextual to the research boundaries.
Based on the results of the study, the conversion of paddy fields in the Sinduharjo Village was influenced by internal factors in the form of rice field farmers' economic motives, policy factors from related agencies, and also external factors in the form of population growth. Farmers are the main actors affected by this phenomenon, especially socially and economically. Then this phenomenon is viewed through a neoclassical political economy approach. Farmers have economic motives in making decisions to sell/change the function of their paddy fields. The Yogyakarta government has reasons that the policies made have accommodated the needs of the entire community. In conclusion, the phenomenon of conversion of paddy fields in the Sinduharjo Village was triggered by the need for residential land and the shift in people's lifestyles from agrarian to industrial. This shift has encouraged farmers to sell/change the function of their paddy fields.
Kata Kunci : ekonomi politik, alih fungsi lahan, sawah, petani
