Laporkan Masalah

Karakteristik arsitektural bangunan Indis pada perumahan pegawai Perusahaan Jawatan Kereta Api Pengok Blok A dan Blok B di Yogyakarta

HASTATI, Fauza, Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch.,Ph.D

2003 | Tesis | S2 Teknik Arsitektur

Rumah Indis adalah sebutan untuk rumah tinggal orang-orang Belanda asli maupun Indo-Belanda yang dibangun pada masa kolonial Belanda dalam gaya percampuran wujud arsitektur Eropa khususnya Belanda dengan arsitektur lokal (Jawa). Percampuran wujud ini menghasilkan karakteristik arsitektural rumah Indis yang berbeda dengan rumah tradisional. Dalam proses perencanaan dan perancangannya rumah Indis mendapat pengaruh dari banyak faktor seperti faktor iklim setempat yang sangat berbeda dengan iklim asalnya di negeri Belanda, faktor status sosial, dan juga faktor percampuran wujud bangunan Eropa dengan bangunan tradisional setempat. Perumahan pegawai Perusahaan Jawatan Kereta Api Pengok blok A dan blok B di Yogyakarta sebagai salah satu bangunan perumahan gaya Indis peninggalan kolonial Belanda mempunyai keunikan yang tercermin dalam tampilan settingnya dengan latar belakang berbagai faktor yang mempengaruhi tampilan setting tersebut. Penelitiannya ini bertujuan untuk menemukan karakteristik arsitektural bangunan Indis pada perumahan PJKA Pengok blok A dan blok B di Yogyakarta serta menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tampilan karakteristik arsitektural tersebut. Penelitian ini menggunakan metode rasionalistik-kualitatif dengan pendekatan pada kerangka teori yang dibangun berdasarkan parameter pengkajian karakteristik arsitektural bangunan rumah tinggal menurut Habraken (1978) yang terdiri dari spatial system, physical system, dan stylistic system. Selain itu sebagai suatu lingkungan perumahan maka dikaji juga bentukan site plan-nya sebagai satu kesatuan dari lingkungan perumahan. Selanjutnya untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik arsitektural tersebut dilakukan melalui tahap eksplanasi berdasarkan pustaka-pustaka yang mendukung. Hasil penelitian yang didapat adalah secara umum dapat dikatakan bahwa perumahan PJKA Pengok blok A dan blok B ini mendapat pengaruh style arsitektur dari dua masa perkembangan arsitektur Indis di Indonesia yaitu pertama, masa perkembangan arsitektur tahun 1800 sampai tahun1902 (the Empire Style) dan kedua, masa perkembangan arsitektur Indis tahun 1902 sampai tahun 1920. Karakteristik arsitektural perumahan PJKA Pengok blok A dan blok B di Yogyakarta sebagian besar dipengaruhi oleh faktor status sosial yang tercermin dalam tampilan fisik bangunan. Status sosial ini berlaku ke dalam yaitu pemisahan yang tegas antara hoofdgebouw dan bijgebouw serta status sosial yang berlaku ke luar yaitu antar penghuni rumah dalam lokasi perumahan tersebut yang didasarkan pada tingkat jabatan pekerjaan penghuni rumah di Centrale Werkplaats (Balai Yasa). Selain itu faktor lainnya yang juga berpengaruh adalah iklim lokal yang menyebabkan bangunan perumahan tersebut tampil dalam ciri rumah tropis. Aspek iklim merupakan pertimbangan penting dalam rumah Indis ini sebagi upaya menciptakan kenyaman dalam rumah. Selanjutnya faktor percampuran wujud bangunan Belanda dan bangunan tradisional setempat (Jawa) juga mempengaruhi tampilan arsitektur pada perumahan ini. Pengaruh wujud bangunan Eropa terlihat pada bentuk elemenelemen bangunan seperti pintu, jendela dan luifel, gavel, cerobong asap, dan lantai; sedangkan unsur setempat terlihat pada pola tata masa bangunan rumah, keberadaan ruang terbuka berupa beranda depan, komposisi ruang terbuka dan ruang tertutup serta vegetasi.

Indis house is a designation for the living house that occupied by both the Dutch and the Indo-Dutch that built in the Dutch Colonial age in style of combining between Europe architectural forms especially Dutch and local architecture (Java). This combining created architectural characteristics of Indis house that different from traditional one. In planning and designing process, Indis house got influence from many factors like the condition of surroundings or tropical climate that very different from climate in Netherlands; social status factor; and also combining factor between Europe architectural forms with local architecture. The housing of Pegawai Perusahaan Jawatan Kereta Api Pengok at block A and B in Yogyakarta as one as Indis housing of Dutch Colonial inheritance has uniqueness that reflected on its setting with background of many factors influencing that setting. This research has aim to find the architectural characteristics of Indis building at the housing of PJKA Pengok at block A and B in Yogyakarta; and also to explain the influential factors to that architectural characteristics. This research uses rationalistic-qualitative method in approach on frame of theory that built base on parameter of architectural characterictics for living house according to Habraken (1978) including spatial system, physical system and stylistic system. Beside that as one of the housing environment, it is necessary to examine for site plan configuration as a unity of housing environment. Next for knowing what influential factors to that architectural characteristics is done in explanation phase base on supporting literatures. The result found from this research is commonly could be said that the housing of PJKA Pengok at block A and B was influenced by architectural style from two periods of Indis architecture development in Indonesia. The first one was the period of Indis architecture development in 1800 to 1902; and the second one was the period in 1902 to 1920. Architectural characteristics at the housing of PJKA Pengok at block A and B got the most influence from social status factors that reflected on its physical building setting. This social status prevailed to inner that reflected on distinct separation between hoofdgebouw and bijgebouw; and the social status prevailed to outside was inter-occupants of the housing location based on level of position in Centrale Werkplaats (Balai Yasa). In addition, another factor that also influence the architectural characteristics is local climate that makes this housing looks in characteristic of tropical house. Climate aspect is an essential consideration in Indis house as an effort to create freshness inside the house. Next, combining factor between Dutch architectural forms and the traditional one (Java) also influences the architectural setting at this housing. Europe forms seem at building elements like door, window and luifel, gevel, chimney, and floor while the local ones seem at pattern of figure ground, the existence of open space in the form of front veranda, the composition of open space and building; and vegetation.

Kata Kunci : Arsitektur Perumahan,Bangunan Indis, Indis house, architectural characteristics, hoofdgebouw, bijgebouw


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.