Bangunan menjadi sektor yang menyumbang konsumsi energi dan emisi global yang besar. Selubung bangunan mampu mengurangi secara signifikan perolehan panas eksternal. Overall Thermal Transfer Value (OTTV) merupakan salah satu kriteria perancangan untuk selubung bangunan sebagai upaya konservasi energi pada bangunan. Perhitungan OTTV dengan simulasi pada perangkat lunak salah satunya dapat dilakukan dengan perangkat lunak IES. Pada penelitian ini dilakukan simulasi perhitungan OTTV pada IES dengan metode perhitungan OTTV Malaysia, OTTV Hong Kong, dan OTTV Heat Balance Method (HBM) pada geometri bangunan uji silinder, prisma segi delapan, setengah bola, dan kubus. Berdasarkan hasil simulasi dan analisis, nilai OTTV standar Malaysia terhadap OTTV HBM pada kota di negara Malaysia memiliki error yang lebih besar jika dibandingkan OTTV standar Hong Kong terhadap OTTV HBM pada kota di negara Hong Kong. Selain itu, dalam penerapannya pada kota di Indonesia, OTTV standar Malaysia memiliki error yang lebih besar dibandingkan OTTV standar Hong Kong pada geometri bangunan silinder, prisma segi delapan, dan kubus. Sedangkan pada geometri bangunan setengah bola, OTTV standar Malaysia memiliki error yang lebih kecil dibandingkan OTTV standar Hong Kong. Perbedaan hasil tersebut disebabkan oleh faktor perbedaan lingkup atau cakupan selubung bangunan, komponen perolehan panas, dan nilai parameter perhitungan pada masing-masing metode perhitungan.
Buildings are a major contributor to energy consumption and global emissions. Building envelopes can significantly reduce external heat gain. Overall Thermal Transfer Value (OTTV) is one of the design criteria for building envelopes to conserve energy in buildings. OTTV calculation by simulation in software can be done with IES software. In this research, OTTV calculation simulations in IES were carried out with the Malaysian OTTV, Hong Kong OTTV, and OTTV Heat Balance Method (HBM) calculation methods on cylindrical, octagonal, hemispherical, and cube building geometries. Based on the simulation and analysis results, the Malaysian standard OTTV value against the HBM OTTV in the cities in Malaysia has a greater error than the Hong Kong standard OTTV against the HBM OTTV in the cities in Hong Kong. In addition, in its application to cities in Indonesia, the Malaysian standard OTTV has a greater error than the Hong Kong standard OTTV for cylindrical, octagonal prism and cube building geometries. Whereas in the hemispherical building geometry, the Malaysian standard OTTV has a smaller error than the Hong Kong standard OTTV. The difference in results is due to different factors in the scope or coverage of the building envelope, heat gain components, and calculation parameter values in each calculation method.
Kata Kunci : Konservasi energi, selubung bangunan, OTTV, IESVE, HBM/Energy conservation, building envelope, OTTV, IESVE, HBM
