Laporkan Masalah

PELAKSANAAN PHBM DI LMDH WANA LESTARI (Studi Kasus di Desa Jegong, BH Banglean, KPH Randublatung)

SURYANTO, Ir. San Afri Awang, M. Sc.

2005 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

PHBM merupakan salah satu sistem pengelolaan hutan di Pulau Jawa yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan Perusahaan Kehutanan (Perhutani), para pemangku kepentingan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan (pendekatan kesejahteraan). Implementasi PHBM melibatkan masyarakat desa hutan secara aktif (pendekatan partisipatif) dalam pengelolaan sumber daya hutan. Desa Jegong merupakan salah satu desa percontohan PHBM di Jawa Tengah sejak tahun 2002. Namun, perkembangan PHBM di Desa Jegong nampaknya berjalan lebih lambat dalam tiga tahun terakhir. Oleh karena itu, penting untuk dilakukan penelitian mengenai proses pelaksanaan PHBM di Desa Jegong, profil LMDH, dan partisipasi masyarakat di dalamnya. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Jegong, Kecamatan Doplang, Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada bulan September sampai Oktober 2004. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Data primer diperoleh dari wawancara dengan responden, sedangkan data sekunder disajikan secara deskriptif. Kemudian, untuk menganalisis, data tersebut diinterpretasikan. Berdasarkan analisis data, penelitian ini menunjukkan bahwa ; Pertama, seluruh tahapan proses pelaksanaan PHBM telah dilakukan, namun cenderung lambat. Kedua, masyarakat di Desa Jegong dilibatkan dalam bentuk mobilisasi, tidak berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan PHBM. Ketiga, LMDH Wana Lestari Desa Jegong belum cukup peduli terhadap masyarakat awam (pesanggem). Apalagi intervensi instruktif Perhutani terhadap LMDH Wana Lestari masih ada.

PHBM is one of forest management systems in Java of which aims are to increase income of the state-owned forest company (Perhutani), stakeholders, and to increase peoples welfare arround the forest (prosperity approach). PHBM implementation involves forest village community actively (participation approach) in managing the forest resources. Jegong village is one of PHBM model villages in Central Java since 2002. However, the PHBM development in Jegong village seems to be more slowly in past three years. Therefore, it is important to conduct a research on PHBM implementation process in Jegong village, LMDH profile, and peoples participation in it. This research was carried out in Jegong village, Doplang subdistrict, Blora Regency, Central Java on September to October 2004. Method applied in this research is case study. The primary data were obtained from interview with the respondents, while the secondary data are presented descriptively. Then, in order to analyze, those data are interpreted. Based on the data analysis, this research show that ; first, all stages of the PHBM implementation process have been done, but it tends to be slowly. Second, people in Jegong village are involved in form of mobilization, not actively participated in PHBM implementation. Third, LMDH Wana Lestari of Jegong village does not yet care enough of these common peoples (pesanggem). Moreover, Perhutani instructive intervention to LMDH Wana Lestari still exists.

Kata Kunci : pendekatan kesejahteraan, pendekatan partisipasi, masyarakat desa hutan, rakyat kecil (pesanggem).

  1. Abstract.pdf  
  2. Bibliography.pdf  
  3. Table_of_Content.pdf  
  4. Title.pdf