Ragam pola tanam kacang tanah antar baris terung, pengaruhnya terhadap pertumbuhan gulma dan hasil
WIBOWO, Aries, Prof.Dr.Ir. Tohari, MSc
2003 | Tesis | S2 AgronomiPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tanaman kacang tanah sebagai tanaman sela dalam tumpangsari dengan terung terhadap pertumbuhan gulma, pertumbuhan dan hasil tanaman serta mencari dan menentukan suatu pola tanam yang dapat memberikan hasil yang tinggi berdasarkan Nisbah Kesetaraan Lahan. Penelitian dilaksanakan di Kebun Pendidikan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (KP4) Universitas Gadjah Mada di Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta berlangsung dari bulan April sampai Agustus 2003. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan lima perlakuan yang terdiri dari dua perlakuan monokultur dan tiga perlakuan proporsi tanaman penyusun dalam tumpangsari antara terung dengan kacang tanah yang mengacu pada pola additive series. Macam perlakuan monokultur meliputi monokultur terung dan monokultur kacang tanah, sedangkan perlakuan tumpangsari adalah penyisipan 1, 2 dan 3 baris kacang tanah diantara tanaman terung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1).Tumpangsari terung dengan kacang tanah menghasilkan nisbah kesetaraan lahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan monokultur dimana nilai tertinggi ditunjukkan oleh penyisipan 1 baris kacang tanah diantara baris terung. 2). Tumpangsari penyisipan 3 baris kacang tanah diantara baris tanaman terung mampu mempengaruhi dan menekan komposisi dan jenis gulma yang tumbuh bila dibandingkan dengan penyisipan 1 dan 2 baris kacang tanah. 3). Penyisipan kacang tanah diantara terung meningkatkan tinggi tanaman tetapi menurunkan luas daun dan indeks luas daun, bobot segar dan bobot kering tanaman. 4). Tumpangsari antara terung dengan kacang tanah berpengaruh terhadap masingmasing komponen hasil dan hasil panen. Penyisipan 1 baris kacang tanah sebagai tanaman sela mampu meningkatkan jumlah buah terung per tanaman yang diikuti dengan peningkatan total hasil produksi terung dalam satuan ton per hektar.
The present experiment was designed to evaluate weed – crop growth under intercrop eggplant and peanut on varying rows between eggplant. It was done at the experimental field of Agricultural Training, Research and Development (ATRD) Gadjah Mada University, located in Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta from April to August 2003. The experimental design adopted was Randomized Complete Block Design with four blocks as replications. Those treatments were eggplant and peanut grown on monoculture and intercrop of peanut as varying rows with 1, 2 and 3 rows inserted between eggplant. Intercropping followed an additive series system. Experimental results showed that : 1). Yield of eggplant intercropped with one row of peanut better compared to monoculture based on Land Equivalent Ratio value 2). Intercopping eggplant with peanut at 3 rows of peanut between eggplant decreasing weed species, growth and community 3). Intercropping between eggplant and peanut increasing plant height but decreasing leaf area and leaf area index, fresh and dry weight. 4). Intercropping eggplant and peanut influence yield component and yield harvested, 1 row of peanut intercropped between eggplant gave the highest number of fruit followed by increasing total yield per hectare.
Kata Kunci : Tanaman Kacang Tanah,Pola Tanam Antar Baris Terung,Pertumbuhan Gulma, cropping pattern, intercropping peanut with eggplant, weed growth and crop yield