Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Dalam Menghadapi Ancaman Bencana Erupsi Gunungapi Merapi
Marcelina Vhayza Fatma, Alia Fajarwati, S.Si., M.IDEA.
2023 | Skripsi | PEMBANGUNAN WILAYAH
Desa Kepuharjo merupakan salah satu wilayah yang mengalami kerusakan besar saat terjadi erupsi Gunung Merapi tahun 2010. Adanya erupsi tahun 2010 mengakibatkan Desa Kepuharjo kehilangan sebagian wilayah administrasinya, serta korban jiwa yang cukup banyak. Sejak tahun 2018, aktivitas Gunung Merapi kembali meningkat dan berada pada level III atau siaga sejak tahun 2020. Hal tersebut mendorong penelitian terkait kerentanan dan kesiapsiagaan masyarakat Desa Kepuharjo, untuk meminimalisir kemungkinan bencana yang terjadi di masa mendatang. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat kerentanan sosial ekonomi dan kesiapsiagaan masyarakat Desa Kepuharjo.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, dimana terdapat kriteria yang harus dipenuhi oleh calon responden untuk menjadi responden. Pengumpulan data dilakukan dengan melalui data sekunder dan data primer yang dilakukan melalui observasi, kuesioner, dan wawancara. Metode analisis dilakukan dengan analisis regresi logistik biner. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel di beberapa titik kelompok permukiman yang ada di Desa Kepuharjo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerentanan sosial dan ekonomi mayoritas masyarakat Desa Kepuharjo tergolong ke dalam tingkat tinggi, yaitu sebanyak 39%, sedangkan tingkat kesiapsiagaan mayoritas masyarakatnya berada pada tingkat sedang-tinggi dengan angka 36% di tiap kelasnya. Analisis regresi menunjukkan bahwa kerentanan ekonomi adalah variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel kesiapsiagaan. Arahan strategi peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana erupsi disusun berdasarkan hasil analisis SWOT dan olah data primer, yang kemudian disusun matriks strategi SWOT.
Kepuharjo Village was one of the areas
that suffered major damage during the eruption of Mount Merapi in 2010. The
2010 eruption resulted in Kepuharjo Village losing part of its administrative
area, as well as a large number of casualties. Since 2018, the activity of
Mount Merapi has increased again and has been at level III or alert since 2020.
This encourages research related to the vulnerability and community preparedness
of the Kepuharjo Village’s community, to minimize the possibility of disasters
occurring in the future. This research was conducted to identify the level of
socio-economic vulnerability and community preparedness of the Kepuharjo
Village.
This research was conducted using
quantitative descriptive methods. Sample selection was conducted using
purposive sampling technique, where there are criteria that must be met by
prospective respondents to become respondents. Data collection was done through
secondary data and primary data which conducted through observation,
questionnaires, and interviews. The analysis method was carried out with binary
logistic regression analysis. The research was conducted by taking samples at
several points of settlement groups in the Kepuharjo Village.
The results showed that the social and economic vulnerability of the
majority of the Kepuharjo Village’s community is classified as high, at 39%,
while the level of preparedness of the majority of the community is at moderate-high
level with 36?ch. Regression analysis shows that economic vulnerability is
the variable that has a significant influence on the preparedness variable. The
direction of the strategy to increase community preparedness in facing the
threat of eruption disaster is compiled based on the results of SWOT analysis
and primary data processing, which is then compiled into a SWOT strategy
matrix.
Kata Kunci : Kesiapsiagaan, Kerentanan Sosial Ekonomi, Strategi SWOT