Regenerasi Pisang Abaca melalui kultur meristem

SUYADI, Aman, Dr.Ir. Aziz Purwantoro, MSc

2003 | Tesis | S2 Agronomi

Penelitian “Regenerasi Pisang Abaca Melalui Kultur Meristem” bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh BAP dan NAA serta menentukan kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh BAP dan NAA yang tepat untuk induksi tunas, penggandaan tunas, induksi akar dan pertumbuhan planlet pada kultur meristem abaca. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Oktober 2002 sampai dengan bulan September 2003 dengan rancangan acak kelompok untuk mengatur perlakuan dengan tiga ulangan tanpa kontrol. Perlakuan terdiri dari dua faktor, faktor pertama adalah konsentrasi BAP yang terdiri dari 4 taraf , yaitu 0 M (B0), 10-7 M (B7), 10-6 M (B6), 10-5 M (B5) dan faktor kedua adalah konsentrasi NAA yang terdiri dari 3 taraf , yaitu 0 M (N0), 10-7 M (N7) dan 10-6 M (N6). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi konsentrasi BAP dan NAA berpengaruh nyata pada tahap induksi tunas yaitu terhadap jumlah tunas per eksplan dan jumlah daun, pada tahap penggandaan tunas baik pada subkultur I maupun subkultur II berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas, panjang tunas dan jumlah daun, sedangkan pada tahap induksi akar dan pertumbuhan planlet tidak berpengaruh nyata terhadap semua variabel yang diamati. Perlakuan B5N7 mampu menghasilkan jumlah tunas terbanyak pada tahap induksi tunas dan penggandaan tunas masing-masing sebanyak 4,93 dan 5,07 buah. Keberhasilan pertumbuhan meristem selama kultur sampai induksi akar mencapai 87,42 %, sedangkan persentase planlet hidup setelah aklimatisasi mencapai 87,27 %

The study of “Abaca Regeneration Through Meristem Culture” has an aim to evaluate the effect of combinant concentration of plant growth regulators of BAP and NAA and determine the proper combinant concentration of the both to induce the buds and their buds multiplication, and the induction of roots in the abaca meristem culture. The study is conducted from the October 2002 to September 2003 by Randomized Completely Block Design to regulate the three-time treatment without any control. The treatment is made up by two factors. The first factor is the concentration of BAP consisting of four levels, those are 0 M (B0), 10-7 M (B7), 10-6 M (B6) and 10-5 M (B5). The second factor is the concentration of NAA, consisting of three levels, they are 0 M (N0), 10-7 M (N7), and 10-6 M (N6). The result of the study proves that the concentration combination of BAP and NAA have a significant effect to the bud induction stage to the parameter of buds number per explant and the number of leaves, they significantly effects to the bud multiplication in subculture I and subculture II, and do significantly to the number of buds, the buds length and the number of leaves, they have no significant effect to the root induction and the plantlet growth parameters. The treatment of B5N7 could result in the most buds in the bud induction and bud multiplication were 4.93 and 5.07 buds. This success of meristem growth along the culture to the root induction reaches to 87,42% while the percentage of living plantlet after acclimitization gets to 87,27%.

Kata Kunci : Tanaman Pisang Abaca,Regenerasi,Kultur Meristem, Abaca, Meristem, BAP, NAA, Plantlet.