Pra-Desain Bangunan Laboratorium dengan Material Bambu Petung Menggunakan Software SAP2000
Sonia Enjang Safitri, Dr. Ir. Inggar Septhia Irawati, S.T., M.T., IPM.
2023 | Skripsi | TEKNIK SIPIL
Bambu merupakan salah satu bahan yang
bisa dimanfaatkan untuk banyak hal seperti furniture, atap, komponen struktur bangunan, dan masih banyak lagi. Bambu
yang digunakan sebagai material struktur memiliki kelebihan dibandingkan
material struktur lainnya. Keunggulan bambu sebagai material yaitu bahan yang
lebih ramah lingkungan, pertumbuhannya yang cepat, berat yang ringan, memiliki
nilai kuat tarik yang tinggi, dan
termasuk bahan yang ekonomis. Namun bambu memiliki kelemahan, yaitu sebagai
bahan alami yang perlu mendapatkan perawatan dan pengecekan secara rutin atau berkala,
serta memiliki kuat geser yang rendah. Untuk itu, potensi bambu sebagai
material bangunan harus dimaksimalkan agar bambu bisa digunakan sebagai
material struktural yang aman dan memiliki keindahan tersendiri. Dalam skripsi
ini ditujukan untuk mengetahui konfigurasi batang pada penampang elemen penyusun
bangunan laboratorium.
Bambu yang digunakan
dalam perancangan ini adalah bambu petung atau Dendrocalamus asper
(Schult. F.) Backer ex Heyne. Struktur bangunan laboratorium ini menggunakan
material bambu petung dengan menggunakan ISO 22156:2021 sebagai dasar standard
perencanaan. Untuk analisis struktur bangunan menggunakan software SAP2000.
Sifat mekanika dan sifat fisika bambu petung yang digunakan dalam perancangan menggunakan
data sekunder. Bangunan laboratorium memiliki panjang total 46,67 m, lebar 15,5 m, dan tinggi 9,1 m.
Dari hasil analisis
gaya-gaya dalam, diperoleh bahwa bambu petung sebagai material struktural mampu
menahan beban tetap dan sementara. Penampang yang digunakan yaitu bambu petung
diameter 10 cm yang disusun sesuai kebutuhan banyak batang dan mempertimbangkan
bentuk sambungannya. Selanjutnya untuk sambungan utama menggunakan baut dengan
diameter 16 mm yang kemudian diisi mortar dengan kuat tekan 10 MPa. Pengisian
mortar pada sambungan bertujuan untuk menahan gaya geser, karena gaya geser
bambu yang lemah.
Bamboo is one of the materials that can be used for many
things such as furniture, roofing, building structural components, and many
more. Bamboo used as a structural material has advantages over other structural
materials. The advantages of bamboo as a material are that it is more
environmentally friendly, fast growth, light weight, has a high tensile
strength value, and is an economical material. However, bamboo has disadvantages,
namely as a natural material that needs to be maintained and checked regularly
or periodically, and has a low shear strength. For this reason, the potential
of bamboo as a building material must be maximized so that bamboo can be used
as a structural material that is safe and has its own beauty. This pre-design
is intended to determine the configuration of the culms in the cross-section of
the constituent elements of the laboratory building.
The structure of this laboratory building uses bamboo
material using ISO 22156: 2021 as the basis for planning standards. The bamboo
used in this design is petung bamboo or Dendrocalamus asper (Schult. F.) Backer
ex Heyne. For building structure analysis using SAP2000 software. The
mechanical properties and physical properties of petung bamboo used in the
design use secondary data. The laboratory building has a total length of 46.67
m, a width of 15.5 m, and a height of 9.1 m.
From the results of the internal force analysis, it is
found that petung bamboo as a structural material is able to withstand fixed
and temporary loads. The cross section used is 10 cm diameter petung bamboo
arranged according to the needs of many culms and considering the shape of the
connection. Furthermore, the main connection uses bolts with a diameter of 16
mm which are then filled with mortar with a compressive strength of 10 MPa. The
mortar filling in the connection aims to resist shear forces, due to the weak
shear force of bamboo.
Kata Kunci : Laboratorium, Material, Bambu Petung, ISO 22156:2021, Sambungan Baut