Laporkan Masalah

Penilaian Keselamatan Jalan Pada Daerah Rawan Kecelakaan Menggunakan Metode Star Rating IRAP (Studi Kasus: Jalan Yogyakarta-Bakulan 1)

Andreas Aditya Susanto, Taqia Rahman, S.T., M.Sc., Ph.D.

2023 | Skripsi | TEKNIK SIPIL

Keselamatan jalan merupakan salah satu faktor penting dalam prinsip penyelenggaraan transportasi. Seiring dengan peningkatan penduduk per tahun pasti akan diikuti juga dengan perkembangan mobilitas. Namun, perkembangan mobilitas ini biasanya tidak diikuti dengan pengembangan prasarana yang baik, sehingga terjadi ketidakseimbangan. Salah satu contoh ketidakseimbangan ini  adalah kecelakaan lalu lintas dimana peristiwa kecelakaan di Indonesia terbilang tinggi. Oleh karena itu, dilakukan penelitian keselamatan jalan menggunakan metode star rating iRAP yang dikembangkan oleh WHO dan berbagai lembaga di dunia dengan tujuan mengeliminasi jalan berisiko tinggi. Lokasi penelitian berada di ruas Jalan Yogyakarta-Bakulan 1 yang ditetapkan sebagai peringkat pertama Daerah Rawan Kecelakaan untuk jalan provinsi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta oleh Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2022. Ruas jalan ini dimulai dari simpang Druwo (ring road) ke arah selatan sepanjang dua kilometer sampai dengan daerah gerbang pintu masuk Institut Seni Indonesia. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui hasil star rating untuk empat parameter pengguna jalan (vehicle, motorcyclist, pedestrian, dan bicyclist), analisis risiko tertinggi, dan rekomendasi penanganan (countermeasure) ruas jalan tersebut. 

Metode pemeringkatan bintang iRAP membagi ruas jalan menjadi perseratus meter. Kemudian, dilakukan survei inventarisasi dengan pendataan tepi jalan, penampang melintang, persimpangan, arus lalu lintas, tata guna lahan dan fasilitas pengguna jalan rentan, serta kecepatan. Data tersebut diinput pada tools ViDA untuk memperoleh hasil penilaian bintang pada masing-masing segmen dan keempat parameter pengguna jalan.

Hasil penelitian menunjukkan ruas jalan Yogyakarta-Bakulan 1 memperoleh star rating rerata tiga untuk keempat parameter pengguna jalan. Segmen terburuk berada pada segmen delapan dengan rincian bintang dua untuk vehicle, bintang satu untuk motorcyclist, serta bintang tiga untuk pedestrian dan bicyclist. Penilaian buruk tersebut diakibatkan karena terdapat persimpangan empat lengan tak bersinyal tanpa proteksi jalur berbelok dengan kondisi kurang baik. Karakteristik persimpangan tersebut memiliki tingkat risiko terbesar menurut penilaian iRAP. Kemudian, terdapat tiga rekomendasi penanganan (countermeasure) yang dapat dilakukan, yaitu dengan pembatasan kecepatan operasi, perbaikan atribut jalan, dan kombinasi keduanya. Penerapan ketiga alternatif tersebut terbukti dapat meningkatkan peringkat bintang pada segmen paling berbahaya (segmen delapan).

Road safety is one of the crucial factors in the principles of transportation management. As the population continues to increase each year, mobility also experiences growth. However, this mobility development is often not accompanied by adequate infrastructure development, leading to imbalances. One notable example of this imbalance is traffic accidents, which are relatively high in Indonesia. Therefore, this research focuses on road safety using the star rating method iRAP developed by the WHO and various institutions worldwide, with the goal of eliminating high-risk roads. The research is conducted on the Yogyakarta-Bakulan 1 Road segment, identified as the top-ranking High-Risk Area for provincial roads in the Yogyakarta Special Region by the Yogyakarta Special Region Transportation Agency in 2022. This road segment stretches from Druwo intersection (ring road) southward for two kilometers to the entrance gate of the Indonesian Institute of the Arts. The study aims to determine the star rating results for four road user parameters (vehicle, motorcyclist, pedestrian, and bicyclist), analyze the highest risks, and provide recommendations (countermeasure) for addressing the road segment. .

The iRAP star rating methodology divides road sections into one hundred-meter segments. Subsequently, an inventory survey is conducted, which involves collecting data on roadside features, cross-sections, intersections, traffic flow, land use, vulnerable road user facilities, and speed. This data is then input into the ViDA tool to obtain star rating assessments for each segment and the four road user parameters.

The research results indicate that the Yogyakarta-Bakulan 1 Road segment has an average star rating of three for all four road user parameters. The poorest-rated segment is segment eight, with a breakdown of two stars for vehicles, one star for motorcyclists, and three stars for pedestrians and bicyclists. This poor rating is attributed to an unsignalized four-arm intersection without protected turning lanes and in suboptimal conditions. According to iRAP assessment, this intersection's characteristics pose the highest risk. Furthermore, there are three recommended interventions (countermeasure), including behavior management of road users, road attribute improvements, and a combination of both. The application of these three alternatives has been shown to enhance the star rating for the most dangerous segment (segment eight).

Kata Kunci : keselamatan jalan, daerah rawan kecelakaan, star rating, iRAP, countermeasure

  1. S1-2023-439773-abstract.pdf  
  2. S1-2023-439773-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-439773-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-439773-title.pdf