Laporkan Masalah

Predasi Satwa Liar oleh Kucing Domestik (Felis catus) di Hutan Rakyat Dusun Gunungkelir, Desa Jatimulyo, Kabupaten Kulon Progo

Faridha Ayu Larasati Kumalaningrum, Dr. rer. silv. Muhammad Ali Imron, S.Hut., M.Sc.

2023 | Skripsi | KEHUTANAN

Kucing domestik (Felis catus) merupakan salah satu predator yang dapat mengancam populasi satwa liar akibat pemangsaan yang mereka lakukan. Penelitian mengenai predasi kucing domestik terhadap satwa liar di Indonesia belum pernah dilakukan, sehingga belum diketahui jenis mangsa dan mangsa potensial kucing domestik. Oleh karena itu, penelitian mengenai predasi kucing domestik dilakukan di salah satu daerah yang terkenal karena kekayaan satwa liarnya yaitu Hutan Rakyat Dusun Gunungkelir, Desa Jatimulyo. Pengambilan data dilakukan pada bulan April hingga Juli 2023. Data yang diambil berupa populasi kucing domestik dengan metode wawancara dan pengamatan langsung di lapangan, identifikasi jenis mangsa dengan pengumpulan bangkai mangsa dan feses, serta mangsa potensial dengan metode pemasangan camera trap dan pengamatan di lapangan. Jenis mangsa kucing domestik yang teridentifikasi terbagi menjadi 5 kelas yaitu mamalia, aves, reptil, amfibi, dan serangga. Beberapa jenis merupakan jenis mangsa yang baru teridentifikasi pada penelitian ini, salah satunya tupai kekes (Tupaia javanica). Mangsa potensial yang teridentifikasi pada penelitian ini terdiri dari 11 spesies mangsa potensial sekunder. Pada metode analisis feses dan perjumpaan bangkai digunakan 6 sampel kucing yang terdiri dari 3 kategori stray dan 3 kategori pet. Frekuensi kehadiran jenis mangsa pada analisis feses dilakukan dengan perhitungan frequency of occurrence (FO). Jenis mangsa dengan nilai FO (N=18) tertinggi yaitu serangga sebesar 66,67%. Pada sampel feses kategori stray, serangga memiliki nilai FO (N=9) sebesar 77,78%. Sedangkan, pada sampel feses kategori pet serangga memiliki nilai FO (N=9) 55,56%. Selain itu, kehadiran jenis mangsa dan mangsa potensial memiliki perbedaan pada tiap metode mengindikasikan terdapat pengaruh antara keduanya.

Domestic cats (Felis catus) are one of the predators that can threaten wildlife populations due to their predation. Research on domestic cat predation on wildlife in Indonesia has never been conducted, so the types of prey and potential prey are unknown. Therefore, research on domestic cat predation was conducted in one of the areas with high wildlife richness in the Community Forest of Gunungkelir Sub-village, Jatimulyo. Data were collected from April to July 2023. Domestic cat populations were taken by interviewing and direct observation, identification of prey by collecting prey carcasses and feces, and prey potential by installing camera traps and observing in the field. The identified prey species are divided into 5 classes: mammals, aves, reptiles, amphibians, insects. Some species are new prey species identified in this study e.g. horsfield's treeshrew (Tupaia javanica). The potential prey identified in this study consisted of 11 species of secondary potential prey. In fecal analysis and carcass encounter methods, 6 cat samples were used, consisting of 3 stray and 3 pet cats. The frequency of prey species presence in fecal analysis was determined by calculating the frequency of occurrence (FO). The prey species with the highest FO value (N=18) was insects at 66.67%. In the wild category of fecal samples, insects had an FO value (N=9) of 77.78%. Meanwhile, insects in the pet category fecal samples had an FO value (N=9) of 55.56%. In addition, the presence of different prey types and prey potential in each method showed an influence between the two.

Kata Kunci : kucing domestik, mangsa potensial, kehadiran mangsa, analisis kotoran

  1. S1-2023-442288-abstract.pdf  
  2. S1-2023-442288-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-442288-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-442288-title.pdf