ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK WISATA DI KAPANEWON GALUR, KABUPATEN KULON PROGO
Fajar Nur Ihsan, Prof. Dr. Suratman, M.Sc
2023 | Skripsi | GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN
Kapanewon galur memiliki variasi bentuklahan dengan pengaruh aktivitas marine dan fluvial yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai kawasan wisata. Pengelolaan kawasan wisata memerlukan pertimbangan dan rekomendasi yang sesuai agar pengelolaan yang dilakukan tidak menimbulkan pengaruh negatif dan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Penelitian dilakukan di Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kesesuaian lahan untuk wisata, mengetahui nilai keindahan lanskap, dan menganalisis rekomendasi pemanfaatan lahan wisata di Kapanewon Galur. Unit analisis yang digunakan dalap penilaian kesesuaian lahan adalah unit satuan bentuklahan. Hal tersebut dikarenakan variasi bentuklahan yang ada di wilayah kajian dapat mewakili karakteristik lahan yang dapat dimanfaatkan sebagai kawasan wisata. Analisis kesesuaian lahan dalam penelitian ini menggunakan metode weight matching, sedangkan pada analisis keindahan lanskap menggunakan metode SBE (Scenic Beauty Estimation).
Hasil analisis menunjukkan bahwa kesesuaian lahan untuk wisata pada jenis wisata tempat berkemah dan daerah piknik menghasilkan kelas kesesuaian lahan sangat sesuai (S1), cukup sesuai (S2), dan tidak sesuai (N). Kelas kesesuaian lahan untuk wisata pantai menghasilkan kelas kesesuaian lahan sesuai marginal (S3) dengan faktor pemberat berupa gelombang yang tinggi. Analisis keindahan lanskap dengan nilai tertinggi berada di wilayah Muara Sungai Progo dengan nilai SBE sebesar 133 dan nilai keindahan terendah berada di Desa Wisata Imorenggo dengan nilai SBE sebesar 0. Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat menjadi salah satu rekomendasi dalam pemanfaatan lahan sebagai kawasan wisata di Kapanewon Galur.
Galur District has a variety of landforms with the influence of marine and fluvial activities that have the potential to be used as tourist areas. The management of tourist areas requires appropriate considerations and recommendations so that the management carried out does not cause negative influences and still maintains environmental sustainability. The research was conducted in Galur District, Kulon Progo Regency, Special Region of Yogyakarta. The purpose of this study is to analyze the suitability of land for tourism, determine the value of landscape beauty, and analyze recommendations for the use of tourist land in Galur District. The unit of analysis used in land suitability assessment is the unit of landform unit. This is because the variety of landforms in the study area can represent the characteristics of land that can be used as a tourist area. The method used in land suitability analysis is the weight matching method, while the landscape beauty analysis uses the SBE (Scenic Beauty Estimation) method.
The results of the analysis show that the suitability of land for tourism in the type of camping and picnic area tourism results in a very suitable land suitability class (S1), quite suitable (S2), and not suitable (N). Meanwhile, the suitability of land for coastal tourism produces a marginal land suitability class (S3) with an aggravating factor in the form of high waves. Analysis of landscape beauty with the highest value is in the Progo River Estuary area with an SBE value of 133 and the lowest beauty value is in Imorenggo Tourism Village with an SBE value of 0. The research conducted is expected to be one of the recommendations in land use as a tourist area in Galur District.
Kata Kunci : kesesuaian lahan, wisata, pantai, piknik, berkemah, Kecamatan Galur/land suitability, tourism, beach, picnic, camping, Galur District