Laporkan Masalah

Pemetaan Perubahan Garis Pantai dan Luas Lahan Mangrove di Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah

Ernani Uswatun Khasanah, Dr. Nurul Khakhim, M.Si

2023 | Skripsi | KARTOGRAFI DAN PENGINDRAAN JAUH

Kabupaten Kendal merupakan salah satu kabupaten yang berbatasan dengan pantai utara Jawa. Kondisi pesisir Kabupaten Kendal tergolong cukup dinamis, hal ini diakibatkan oleh adanya faktor oseanografi serta aktivitas manusia menyebabkan garis pantai mengalami perubahan. Adanya konversi lahan juga memengaruhi luasan lahan mangrove di Kabupaten Kendal. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memetakan perubahan garis pantai, perubahan luas mangrove, serta analisis korelasi dari kedua perubahan tersebut dengan tahun pengamatan yang dilakukan dalam rentang waktu 27 tahun, yakni tahun 1995, 2008, 2019, 2020, dan 2022. Adapun data yang digunakan adalah citra Landsat 5 TM dan Landsat 8 OLI, dan batas administrasi tentatif Kabupaten Kendal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Transformasi NDWI untuk mengekstraksi informasi garis, sedangkan ektraksi informasi luas lahan mangrove dilakukan dengan klasifikasi digital dengan algoritma Maximum Likelihood. Adapun metode pengambilan sampel garis pantai menggunakan metode purposive sampling pada titik yang teridentifikasi mengalami perubahan dan stratified random sampling untuk hasil klasifikasi penutup/penggunaan lahan. Hasil dari penelitian ini adalah, garis pantai Kabupaten mengalami perubahan yakni panjang garis pantai pada tahun 1995 sepanjang 41,6 km, pada tahun 2008 panjang garis pantai bertambah menjadi 44,4 km, pada tahun 2019 garis pantai bertambah menjadi 56,0 km, pada tahun 2020 terjadi pengurangan garis pantai menjadi 55,1 km, dan panjang garis pantai Kabupaten Kendal pada tahun 2022 adalah sepanjang 50,9 km. Adapun luas mangrove secara akumulasi mengalami perubahan, pada tahun 1995 adalah seluas 22,2 Ha, pada tahun 2008 seluas 20,1 Ha, pada tahun 2019 menjadi tahun dengan luas lahan mangrove paling luas, yakni 68,6 Ha, pada tahun 2020 luas lahan mangrove berkurang menjadi 43 Ha dan pada tahun 2022 luas lahan mangrove berubah menjadi 51,251 Ha. Hasil dari penelitian ini adalah perubahan garis pantai di sisi timur Kabupaten Kendal cenderung berkurang akibat adanya abrasi sedangkan di sisi barat Kabupaten Kendal didominasi oleh adanya akresi maupun garis pantai yang cenderung tetap. Adanya mangrove dinilai mampi meminimalisasi terjadinya abrasi seperti yang ada di Desa Wonosari, Kecamatan Patebon.

Kendal Regency is one of the regencies bordering the north coast of Java. The coastal condition of Kendal Regency is quite dynamic, due to oceanographic factors and human activities causing the changes of coastline. The existence of land conversion also affects the area of mangrove land in Kendal Regency. This study aims to shoreline changes monitoring, changes in mangrove area, and descriptive correlation of these two changes with years of observations carried out in a span of 27 years, which is 1995, 2008, 2019, 2020, and 2022. The data used are Landsat 5 TM and Landsat 8 OLI imagery, and the tentative administrative boundary of Kendal Regency. The method used in this study is NDWI Transformation to extract line information, while the extraction of mangrove land area information is carried out by digital classification with the Maximum Likelihood algorithm. The shoreline sampling uses purposive sampling methods at points identified as shoreline changes and stratified random sampling for the results of land use classification. The results of this study are, the shoreline of the Kendal Regency has changed, the length of the shoreline in 1995 along 41.6 km, in 2008 the length of the shoreline increased to 44.4 km, in 2019 the shoreline increased to 56,0 km, in 2020 there was a reduction in the coastline to 55.1 km, and the length of the shoreline of Kendal Regency in 2022 was 50,9 km. The accumulated mangrove area has changed, in 1995 it was 22.2 Ha, in 2008 it was 20.1, in 2019 it became the year with the largest mangrove land area, which is 68.6 Ha, in 2020 the mangrove land area was reduced to 43 Ha and in 2022 the mangrove land area changed to 51.251 Ha. The result of this study is shoreline changes on the east side of Kendal Regency tend to decrease due to abrasion while on the west side of Kendal Regency is dominated by accretion and shoreline that tend to remain. The existence of mangroves is considered capable of minimizing the occurrence of abrasion such as those in Wonosari Village, Patebon District.

Kata Kunci : garis pantai, mangrove, NDWI, abrasi, akresi

  1. S1-2023-445052-abstract.pdf  
  2. S1-2023-445052-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-445052-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-445052-title.pdf