Laporkan Masalah

Pemetaan Stakeholder Pengelolaan Jalur Pendakian Cuntel, Taman Nasional Gunung Merbabu

Dina Permata Indah, Dr. Ir. Hero Marhaento, S.Hut., M.Si., IPM; Dr. Ir. Kaharuddin, S.Hut., M.Si.

2023 | Skripsi | KEHUTANAN

Pendakian Gunung Merbabu memiliki 5 jalur pendakian resmi, yaitu jalur pendakian via Selo, via Suwanting, via Wekas, via Thekelan dan via Cuntel. Berdasarkan data pendaki tahun 2022, jalur pendakian yang paling sedikit dilewati ialah jalur pendakian Cuntel karena termasuk jalur baru dan seringnya dilakukan penutupan karena tidak ada kelompok yang mengelola jalur pendakian tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, memetakan stakeholders berdasarkan pengaruh dan kepentingannya serta mengetahui hubungannya dalam pengelolaan jalur pendakian Cuntel. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara dan Focus Group Discussion (FGD) yang diikuti oleh 5 perwakilan dari entitas stakeholder dalam pengelolaan jalur pendakian Cuntel. Penelitian dilakukan pada bulan April-Juli 2023 dengan analisis data yang dilakukan menggunakan metode analisis stakeholder.

Hasil penelitian menunjukkan adanya 5 pihak yang terlibat dalam pengembangan jalur pendakian, yaitu pihak Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Pemerintah Desa Kopeng, Kelompok Tani Hutan (KTH) Manis Rejo, Masyarakat Peduli Api (MPA) Pandhu Desa Kopeng, dan Kelompok Pecinta Alam (KPA) Manggala. Berdasarkan matriks pengaruh-kepentingan, beberapa stakeholders teridentifikasi sebagai key players (pengaruh tinggi dan kepentingan tinggi), yaitu BTNGMb, Pemerintah Desa Kopeng, dan KPA Manggala, yang memiliki peran penting terutama dalam pengembangan jalur pendakian. Sementara pihak yang teridentifikasi sebagai Crowd (pengaruh rendah dan kepentingan rendah) adalah MPA Pandhu Desa Kopeng dan KTH Manis Rejo. Berdasarkan matriks actor linkage diketahui bahwa seluruh stakeholder memiliki hubungan saling mengisi dan kerjasama dalam pengembangan jalur pendakian serta terdapat hubungan potensi konflik antara TNGMb dengan Pemerintah Desa Kopeng dan KTH Manis Rejo terutama terkait ketidaktahuan atau miss communication informasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih diperlukan koordinasi dan komunikasi yang baik antara seluruh pihak dalam rangka pengembangan jalur pendakian Cuntel di TNGMb yang berkelanjutan.

Climbing Mount Merbabu offers five official routes for climbers: Selo, Suwanting, Wekas, Thekelan, and Cuntel. Among these, the least frequented route is the Cuntel trail in 2022 due to its novelty and occasional closures caused by a lack of trail management. This study's objective is to identify and map stakeholders, assess their influence and interests, and examine their relationships in managing the Cuntel trail. Data was collected through interviews and a Focus Group Discussion (FGD) involving representative from five stakeholders entities responsible for the Cuntel trail's management. The research was conducted from April to July 2023, utilizing the stakeholder analysis approach.

The findings reveal five parties involved in the trail's development: Gunung Merbabu National Park Office (BTNGMb), Kopeng Village Government, Manis Rejo Forest Farmers Group (KTH), Pandhu Fire Care Society (MPA) of Kopeng Village, and Nature Lovers Group (KPA) Manggala. Based on the influence-interest matrix, key players with significant roles in trail development include BTNGMb, Kopeng Village Government, and KPA Manggala. On the other hand, parties with lower influence and interest, identified as the "Crowd," are MPA Pandhu Kopeng Village and KTH Manis Rejo. The actor linkage matrix highlights complementary and cooperative relationships among stakeholders in trail development. However, potential conflicts emerge, particularly between BTNGMb and the Kopeng Village Government and KTH Manis Rejo, stemming from information gaps or miscommunication. This study underscores the need for effective coordination and communication among all parties to ensure the sustainable development of the Cuntel hiking trail within BTNGMb

Kata Kunci : pendakian Gunung Merbabu; jalur pendakian cuntel; stakeholder; analisis stakeholder; Taman Nasional Gunung Merbabu; climbing Mount Merbabu; Cuntel climbing route; stakeholders; stakeholder analysis; Mount Merbabu National Park

  1. S1-2023-430123-abstract.pdf  
  2. S1-2023-430123-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-430123-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-430123-title.pdf