Pengaruh Bobot Rimpang dan Dosis Pupuk Urine Kelinci terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jahe Merah di Bawah Tegakan Campur Sengon-Meranti
Alya Kamila Khairunnisa, 1. Ir. Adriana, M.P;2. M. Gunawan Wibisono, S.Hut., M.Hum., M.Sc.,
2023 | Skripsi | KEHUTANAN
Informasi terkait pengaruh bobot rimpang dan pupuk organik cair urine kelinci terhadap pertumbuhan dan hasil jahe merah di bawah tegakan campur sengon-meranti masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bobot rimpang, dosis pupuk organik cair, dan interaksi antara kedua perlakuan terhadap pertumbuhan dan hasil jahe merah selama 6 bulan di bawah tegakan campur sengon-meranti.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Complete Block Design (RCBD) yang terdiri dari 2 faktor perlakuan, yaitu bobot rimpang (kecil (1 ruas = ± 3 g, R1), dan besar (3 ruas = ± 13 g, R3)) dan pemupukan (tanpa POC urine kelinci (P0), dengan POC urine kelinci dosis 25 ml (P25) 50 ml (P50)). Terdapat 6 kombinasi perlakuan dan 4 blok sebagai ulangan. Setiap plot terdiri dari 4 tanaman. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi, diameter, jumlah tunas, jumlah daun, berat basah, dan berat kering tanaman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot rimpang berbeda signifikan terhadap parameter berat kering batang dan daun, berat basah rimpang, berat basah akar, berat kering rimpang, berat kering akar. Namun tidak berbeda signifikan terhadap parameter tinggi, diameter, jumlah tunas tanaman jahe merah. Bobot rimpang yang lebih besar cenderung memiliki cadangan makanan yang lebih banyak dibandingkan dengan yang berukuran kecil.
Dosis pupuk urine kelinci tidak berbeda signifikan terhadap seluruh parameter yang diamati. Hal ini diduga karena kandungan unsur hara di lokasi penelitian masih mencukupi untuk pertumbuhan jahe merah selama 6 bulan. Tidak terdapat interaksi yang signifikan antara kedua perlakuan.
Information related to the effect of rhizome weight and rabbit urine liquid organic fertilizer on the growth and yield of red ginger under sengon-meranti mixed stands is still limited. This study aimed to determine the effect of rhizome weight, liquid organic fertilizer dosage, and the interaction between the two treatments on the growth and yield of red ginger under sengon-meranti mixed stands at 6 months of age.
The research design used was Randomized Complete Block Design (RCBD) consisting of 2 treatments, namely rhizome weight (small (1 internode = ± 3 g, R1), and large (3 internodes = ± 13 g, R3)) and fertilization (without rabbit urine (P0), with rabbit urine: 25 ml (P25) and 50 ml (P50)). There were 6 treatment combinations and 4 blocks as replications. Each plot consisted of 4 plants. The parameters observed were height, diameter, number of shoots, number of leaves, fresh, and dry weight of plants.
The results showed that rhizome weight was significantly different in stem and leaf dry weight, fresh and dry weight of rhizome, fresh and dry weight of root. The larger rhizomes tend to have more food reserves compared to the smaller ones.
The dose of rabbit urine fertilizer had no significant effect on all parameters observed. It is likely that the nutrient content at the research site is still sufficient for growing ginger to 6 months. No significant effects were found between both treatments.
Kata Kunci : Jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum), bobot rimpang, dosis pupuk organik cair, pertumbuhan, hasil tanaman;Red ginger (Zingiber officinale var. rubrum), rhizome weight, dose of liquid organic fertilizer, yield