Disparitas Spasial Indeks Pembangunan Gender Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Tiara Fitri Maharani, Dr. Sri Rahayu Budiani, S.Si., M.Si.
2023 | Skripsi | GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN
Kualitas hidup manusia tercermin dalam aspek ekomoni, pendidikan, dan kesehatan dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Ketimpangan gender untuk didapatkannya akses, manfaat, kontrol, dan partisipasi yang sama di bidang pendidikan, ekonomi, dan kesehatan dilihat melalui Indeks Pembangunan Gender (IPG). Disparitas Spasial seperti aspek sosial serta kondisi fisik wilayah beserta faktornya mempengaruhi terjadinya ketidaksetaraan dalam pembangunan. Penelitian ini memiliki tujuan (1) mengetahui dinamika perkembangan Indeks Pembangunan Manusia menurut kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta, dan (2) mengetahui diparitas Indeks Pembangunan Gender tiap penyusunnya menurut kabupaten/kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Data sekunder merupakan data yang digunakan pada penelitian ini. Data kuantitatif dalam Indeks Pembangunan Gender dan variabel didapatkan dari hasil publikasi Badan Pusat Statistik (BPS). Metode penelitian ini adalah analisis komparatif spasial, analisis komparatif kuantitatif, dan analisis deskriptif temporal
Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia selama periode 2017-2021 di Provinsi Daerah istimewa Yogyakarta terdapat ketimpangan yaitu capaian IPM perempuan lebih rendah daripada IPM laki-laki. Sehingga dapat dinyatakan bahwa pencapaian IPM pada perempuan lebih baik dibandingkan laki-laki. Pencapaian Indeks Pembangunan Gender di Daerah Istimewa Yogyakarta menurut indikatornya yaitu indeks pendidikan, indeks ekonomi dan indeks kesehatan mengalami angka yang terus meningkat. Kota Yogyakarta merupakan ibukota Daerah Istimewa Yogyakarta dengan nilai tertinggi dalam Indeks Pembangunan Gender selama tahun 2017-2021. Nilai Indeks Pembangunan Gender di Daerah Istimewa Yogyakarta menduduki peringkat pertama tertinggi di Indonesia dan tidak terdapat ketidaksetaraan gender selama 2017-2021.
The Human Development Index (HDI) reflects the quality of human life in economic, educational and health aspects. The Gender Development Index (IPG) reflects gender inequality in gaining equal access, control, benefits and participation in achieving quality of life in the fields of education, economy and health. Spatial disparities between districts/cities in DIY such as social aspects and physical conditions of the region and their factors influence inequality in development. This research aims to (1) determine the dynamics of the development of the Human Development Index according to districts/cities in the Special Region of Yogyakarta, and (2) determine the parity of the Gender Development Index for each component according to districts/cities in the Special Region of Yogyakarta Province.
The data used in this research comes from secondary data. Quantitative data on the Gender Development Index and its variables were obtained from the publications of the Central Statistics Agency (BPS). The methods in this research include quantitative descriptive analysis, spatial comparative analysis, and temporal comparative analysis.
In the development of the Human Development Index during the 2017-2021 period in the Yogyakarta Special Region Province, there is inequality, namely that women's HDI achievements are lower than men's HDI. So it can be stated that women's HDI achievement is better than men's. The achievement of the Gender Development Index in the Special Region of Yogyakarta according to the indicators, namely the education index, economic index and health index, has continued to increase. The city of Yogyakarta is the capital of the Special Region of Yogyakarta with the highest score in the Gender Development Index for 2017-2021. The Gender Development Index value in the Yogyakarta Special Region is ranked first highest in Indonesia and there is no gender inequality during 2017-2021.
Kata Kunci : Kata Kunci : Indeks Pembangunan Manusia, Indeks Pembangunan Gender, Daerah Istimewa Yogyakarta/Keywords: Spatial Disparity, Human Development Index, Gender Development Index, Yogyakarta Special Region