Laporkan Masalah

Analisis Urban Sprawl dan Evaluasi Kesesuaian Terhadap Regulasi Penataan Ruang di Kapanewon Gamping

Dwi Yulia Saputri, Joni Purwohandoyo, S.Si., M.Sc. ; Dr. Geog. Dodi Widiyanto, S.Si., M.Reg.Dev.

2023 | Skripsi | PEMBANGUNAN WILAYAH

Pertambahan jumlah penduduk mendorong meningkatnya kebutuhan lahan di Kapanewon Gamping yang dapat menyebabkan urban sprawl. Fenomena urban sprawl merupakan perembetan fisik kekotaan ke arah luar yang mempengaruhi wilayah pinggiran kota ditandai dengan pembangunan bangunan fisik. Fenomena tersebut menyebabkan transformasi penggunaan lahan dari lahan non terbangun menjadi lahan terbangun di Kapanewon Gamping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui urban sprawl di Kapanewon Gamping pada tahun 2013 dan 2020, menganalisis kesesuaian urban sprawl di Kapanewon Gamping terhadap regulasi penataan ruang, serta mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi urban sprawl urban sprawl di Kapanewon Gamping.

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder dengan metode overlay GIS, survei lapangan, wawancara dengan key person kepada pemilik lahan, dan indepth interview kepada pemangku kebijakan. Analisis pada penelitian ini menggunakan overlay analysis dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya perubahan penggunaan lahan non terbangun menjadi lahan terbangun tahun 2013 hingga 2020 di Kapanewon Gamping sebesar 96,778 ha yang cukup masif dan didominasi perubahan lahan menjadi lahan permukiman. Dari hasil perubahan penggunaan lahan yang di overlay dengan peta RTRW memiliki tingkat ketidaksesuaian sebesar 2% masih berada pada kawasan tanaman pangan. Ketidaksesuaian perubahan penggunaan lahan terhadap urban sprawl yang menjadi lahan terbangun seluas 1,728 ha. Terdapat sembilan faktor yang mempengaruhi urban sprawl di Kapanewon Gamping meliputi: faktor ekonomi, tanah kas desa, harga lahan relatif terjangkau, kedekatan dengan kampus-kampus, lokasi yang berdekatan dengan pusat kegiatan, kedekatan dengan fasilitas kesehatan, aksesibilitas yang mudah, lokasi yang tidak jauh dari bandara, dan lokasi strategis.

Population growth has driven an increase in demand for land in Kapanewon Gamping which can cause urban sprawl. The urban sprawl phenomenon is the spread out of urban developments that affects suburban areas as seen in the physical construction of buildings. This phenomenon caused land use transformation from undeveloped land to developed land in Kapanewon Gamping. This study aims to determine urban sprawl in Kapanewon Gamping in 2013 and 2020, to analyze the suitability of urban sprawl in Kapanewon Gamping to spatial planning regulations, and to discover the factors that influence of urban sprawl in Kapanewon Gamping. This study used primary data and secondary data using the GIS overlay method, field surveys, interviews with key persons to land owners, and in-depth interviews with stakeholders. The analysis in this study used overlay analysis and qualitative descriptive. The results showed that there has been a fairly massive change in land use from undeveloped land to developed land in 2013 to 2020 in Kapanewon Gamping which is dominated by land conversion to residential land. From the results of changes in land use that are overlay with the map RTRW, it has an incongruity rate of 2%, which is still in the area of food crops. The incongruity of changes in land use with respect to the development of urban sprawl which has become a built-up area of 1,728 ha. There are nine factors that influence urban sprawl in Kapanewon Gamping including: economic factors, village treasury lands, relatively affordable land prices, proximity to campuses, locations that are close to the center of activity, proximity to health facilities, easy accessibility, locations that are not far from the airport, and other strategic locations.

Kata Kunci : urban sprawl, perubahan penggunaan lahan, lahan terbangun, Kapanewon Gamping

  1. S1-2023-445074-abstract.pdf  
  2. S1-2023-445074-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-445074-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-445074-title.pdf