Peran Teknologi Digital Pendukung Koleksi Museum dalam Upaya Pengelola Membentuk Perceived Authenticity Museum Kotagede: Intro Living Museum

Ruswan Syarif Thaliba Putra, Karlina Maizida, S.Psi., M.A.

2023 | Skripsi | PARIWISATA

Perkembangan teknologi digital di masa kini membuat adanya digitalisasi di bidang pariwisata, salah satunya adalah museum. Penerapan teknologi digital pada penyajian koleksi museum berpengaruh terhadap pengalaman yang didapatkan wisatawan. Dalam hal ini, perceived authenticity museum yang dibentuk oleh pengelola untuk disampaikan kepada wisatawan diaplikasikan dalam bentuk teknologi digital pendukung koleksi museum. Museum Kotagede: Intro Living Museum menjadi salah satu museum yang menerapkan teknologi ini dalam penyajian koleksinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran teknologi digital pendukung koleksi museum dalam upaya pengelola membentuk perceived authenticity museum, meskipun dalam penerapannya terdapat beberapa upaya pengelola yang secara tidak disadari berpengaruh terhadap aspek perceived authenticity museum. Untuk mengetahui upaya tersebut, teori perceived authenticity museum oleh Hede, et al. (2014) dioperasionalisasikan dalam penelitian ini menjadi 5 variabel upaya pembentukan perceived authenticity museum, yaitu integrasi teknologi, aspek edukasi dan hiburan, pendekatan kuratorial dan desain museum, keterlibatan komunitas, serta kejujuran dan keterbukaan. Ditemukan bahwa museum menerapkan teknologi digital pendukung koleksi museum untuk menarik minat wisatawan milenial. Kemudian, pengggunaan teknologi ini juga dapat memfasilitasi wisatawan dalam memberikan narasi terkait koleksi yang ditampilkan. Dalam proses pembuatan media ini, pengelola museum melakukan proses kurasi dan melibatkan komunitas lokal untuk memastikan keakuratan dan kebenaran dari narasi yang disampaikan. Museum juga secara terbuka menerima kritik dan saran terkait penyampaian narasi maupun koleksi untuk pengembangan Museum Kotagede: Intro Living Museum.

The rapid advancement of digital technology has led to the digitalization of the tourism sector, including museums. The use of digital technology in museum collection presentations influences the experience tourists receive. In this context, the perceived authenticity of a museum, crafted by its management to be transferred to tourists, is manifested through digital supporting technologies for museum collections. Museum Kotagede: Intro Living Museum is one of the museum that employs this technology in showcasing its collection. This study aims to understand the role of museum collection digital supporting technologies in managerial efforts to shape perceived authenticity of the museum. However, there are some unintentional factors that affect the perceived authenticity aspect. To understand these efforts, the theory of museum perceived authenticity by Hede, et al. (2014) is operationalized in this research into five variables: technology integration, educational and entertainment aspects, curatorial approach and museum design, community involvement, and honesty and transparency. It is found that the museum uses digital supporting technologies for its collection to attract millennial tourists. Furthermore, this technology facilitates tourists in providing narratives related to the displayed collection. In creating this media, museum management undergoes a curation process and involves the local community to ensure the accuracy and truth of the conveyed narrative. The museum also openly accepts feedback and suggestions related to narrative delivery or collection for the development of the Museum Kotagede: Intro Living Museum.

Kata Kunci : museum, teknologi digital, perceived authenticity