Pengaruh Konsentrasi Bakteri Asam Laktat dari Wadi terhadap Derajat Demineralisasi dan Deproteinasi Kitin Cangkang Udang Vaname
Adelia Nurul Aisyah, Mgs. M. Prima Putra S.Pi., M.Sc., Ph.D.
2023 | Skripsi | TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
Cangkang udang memiliki potensi sebagai sumber kitin, sebuah bahan
berharga dengan beragam aplikasi. Proses ekstraksi kitin umumnya melibatkan penggunaan
metode kimia yang tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan
pada pengembangan metode ekstraksi yang lebih ramah lingkungan menggunakan
bakteri asam laktat (BAL) yang berasal dari produk fermentasi ikan tradisional,
yaitu wadi, untuk tujuan produksi kitin dari cangkang udang Litopenaeus
vannamei. Sebanyak 14 isolat bakteri berhasil diisolasi dari sampel wadi dan
kemudian diidentifikasi menggunakan uji Gram dan katalase. Sebanyak 3 dari 14 isolat
tersebut teridentifikasi sebagai BAL berdasarkan karakteristik Gram-positif dan katalase-negatif dengan nama
GWB 1.3, GWB 1.7, dan GWB 2.5. Aktivitas protease dari ketiga isolat diuji
menggunakan metode well diffusion
pada skim milk agar, dan diameter zona beningnya diukur setelah inkubasi
selama 24, 48, dan 72 jam. GWB 1.7 menunjukkan diameter zona bening yang paling
besar, yakni 21,3 mm, sehingga dipilih untuk tahap fermentasi cangkang udang. Proses fermentasi dilakukan selama 6 hari dengan variasi konsentrasi
inokulum, yaitu 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% (v/v), sebagai perlakuan. Pada akhir
fermentasi, dilakukan pengujian pH dan analisis kandungan proksimat, meliputi kadar
air, abu, dan protein. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH berubah dari 8,68
menjadi 6,08, menunjukkan produksi asam oleh bakteri yang dapat
mendemineralisasi cangkang udang. Perlakuan dengan inokulum 15% memberikan
hasil terbaik, dengan demineralisasi sebesar 37,8%, dan deproteinasi sebesar 29,4%. Penelitian
ini membuktikan bahwa BAL dari sampel wadi dapat digunakan secara efektif untuk menghasilkan
kitin dari cangkang udang, yang merupakan biopolimer berharga dalam berbagai
aplikasi produk lanjutan.
Shrimp
shells have the potential as a source of chitin, a valuable material with
various applications. The chitin extraction process typically involves using
chemical methods, which are environmentally unfriendly. This research uses LAB
from traditional Indonesian fish fermentation products, wadi, which aims to
create an eco-friendly method for chitin production from whiteleg shrimp shells. Fourteen bacterial isolates
were successfully obtained from wadi samples and subsequently identified using
Gram staining and catalase tests. Three of the 14 isolates were identified as
lactic acid bacteria based on their Gram-positive and catalase-negative
characteristics. These three isolates were named GWB 1.3, GWB 1.7, and GWB 2.5.
The protease activity of these isolates was assessed using the well-diffusion
method on skim milk agar, and the diameter of the clear zones was measured
after 24, 48, and 72 hours of incubation. GWB 1.7 exhibited the widest clear
zone with a diameter of 21.3 mm, making it the chosen isolate for the
single-step fermentation of shrimp shells. The protease activity of these
isolates was assessed by measuring the diameter of the clear zones using the
well-diffusion method on skim milk agar after 24, 48, and 72 hours of
incubation. At the end of the fermentation, pH testing and proximate content
analysis, including moisture, ash, and protein, were performed. The results
indicated a decrease in pH from 8.68 to 6.08, indicating acid production by
bacteria capable of demineralizing shrimp shells. The 15% inoculum treatment
yielded the best results, with a demineralization rate of 37.8% and a
deproteinization rate of 29.4%. This study demonstrates the effective use of
lactic acid bacteria from wadi samples for chitin production from shrimp
shells, a valuable biopolymer with various applications in advanced product
development.
Kata Kunci : aktivitas protease, bakteri asam laktat, fermentasi cangkang udang, kitin wadi.