Perencanaan Kawasan Wisata Gunung Bisma dengan Konsep Ekowisata Berkelanjutan
Athia Nadhira Hardo, Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D.; Dhimas Bayu Anindito, S.T., M.Sc.
2023 | Skripsi | PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
Gunung Bisma merupakan salah satu gunung yang berada di kawasan dataran
tinggi Dieng. Kawasan ini berada di Desa Sikunang, Kabupaten Wonosobo, meskipun
berlokasi di kawasan dataran tinggi Dieng yang telah dikenal sebagai destinasi
wisata, kawasan Gunung Bisma belum sepenuhnya merasakan dampak positif
pariwisata yang terjadi di Dieng. Jalur pendakian Gunung Bisma via Sikunang
terkenal karena merupakan jalur pendakian dengan jalur tempuh terpendek dan
terindah. Namun, perkembangan kawasan ini belum diimbangi dengan sarana penunjang
kegiatan pariwisata. Potensi flora dan fauna serta aspek budaya di kawasan ini
memerlukan pengelolaan yang cermat dan perlindungan untuk memastikan
keberlanjutan ekosistem dan kebudayaan. Oleh karena itu, perencanaan ini
berfokus pada pelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan pengembangan
budaya untuk menjaga harmoni antara pembangunan pariwisata dan kelestarian
kawasan Gunung Bisma.
Perencanaan dalam kawasan ini mengusung konsep utama ekowisata
berkelanjutan. Konsep tersebut diadaptasi dengan kebutuhan kawasan wisata
Gunung Bisma berdasarkarkan masyarakat lokal. Dalam proses analisis dilakukan
dengan metode soft system methodology, benchmarking, dan focus group
discussion. Selanjutnya, untuk perumusan alternatifnya menggunakan metode
SCAMPER. Konsep ekowisata berkelanjutan dituang dalam enam elemen desain yang
menjadi fokus perencanaan. Elemen tersebut yaitu rencana land management,
building and form massing, circulation, activity support, signage, conservation
and preservation.
Mount Bisma is one of the mountains located in the highland of
Dieng. This area located in Sikunang
Village, Wonosobo regency. Although the area was located in highland area of
Dieng, which known as a tourist destination, Mount Bisma has not fully
experienced the positive impact of tourism that occurred in Dieng. The hiking
route of Mount Bisma via Sikunang is famous for being the hiking route with the
shortest and most beautiful trail. However, the area development also not yet
balanced with facilities to support tourism activities. Potency towards its
culture, flora and fauna in this area, requires careful management and
protection in order to ensure the sustainability of ecosystem and culture. Therefore, this planning
focuses on environmental conservation, community empowerment, and cultural
development to maintain harmony between tourism development and the
preservation of the Mount Bisma area.
Planning towards this area, carry sustainable ecotourism as the main
concept. The concept was adapted to the needs of Mount Bisma area based on the
local community. In this process analysis, several methods were used, such as
soft system methodology, benchmarking, and focus group discussion. Furthermore, the
SCAMPER method was used to formulate the alternative. Sustainable Ecotourism
concept embodied in six element design, which become the focuses of this
planning. Those elements plans are land management, building and form massing,
circulation, activity support, signage, conservation and preservation
Kata Kunci : Ekowisata, Gunung Bisma, Pariwisata Berkelanjutan, Perencanaan Pariwisata.