Analisis pendapatan dan biaya operasional di unit-unit pelayanan RSUD Negara menuju rumahsakit mandiri
WIADNYANA, I Gede, Dra. Sri Handaru, MBA
2003 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatRumah sakit Umum Daerah Negara adalah rumahsakit tipe C, milik Pemerintah Kabupaten Jembrana dan sudah terakreditasi dengan 5 standar pelayanan. Rumahsakit ini merupakan rumahsakit terlengkap di Kabupaten Jembrana, melayani 231.550 jiwa. Tenaga yang ada berjumlah 193 orang diantaranya terdiri dari 8 orang dokter Spesialis, 7 orang dokter umum dan 2 orang dokter gigi. Fasilitas yang ada diantaranya rawat jalan dengan 7 poliklinik, rawat inap dengan 110 tempat tidur, Instalasi Rawat Darurat, Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Radiologi, Instalasi Laboratorium dan instalasi penunjang lainnya. Pemanfaatan fasilitas RSUD Negara selama tahun 2002 yaitu: pasien Rawat Jalan 36.208 orang, rawat inap tahun 2002 BTO 50,2 kali, LOS 2,97 hari, BOR 70,65%,dan TOI 4,48 hari. Dana RSUD Negara tahun 2002 berasal dari APBN, APBD I dan APBD II sebesar Rp.1.837.360.350, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Pendapatan RSUD Negara 3 tahun terakhir mengalami peningkatan. Tahun 2002 pendapatan rumahsakit sebesar Rp.549.075.550. didapat dari out of pocket, asuransi dan lain-lain. Permasalahan dalam penelitian adalah: Layakkah RSUD Negara menjadi rumahsakit mandiri? Tujuan penelitian: Menganalisis pendapatan operasional rumahsakit dan menganalisis biaya operasinal rumahsakit. Penelitian ini merupakan penelitian studi observasional dan metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dan kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder keuangan rumahsakit. Hasil penelitian: Pendapatan terbesar RSUD Negara dalam 3 tahun terakhir mulai tahun 2000 sampai 2002 berasal dari Rawat Inap Kebidanan. Pendapatan Operasional setipa bulan masing-masing unit dari tahun 2000 sampai tahun 2002 didapatkan sangat berfluktuasi. Beberapa unit yang merupakan sumber pendapatan operasional rumahsakit, ada yang mengalami penurunan pendapatan selama tahun 2000 sampai tahun 2002. Biaya operasional setiap bulannya mengalami kenaikan. Biaya operasional terbesar dipakai oleh Instalasi Gizi. Perbandingan antara pendapatan dan biaya operasional (cost recovery) RSUD Negara dalam tahun 2000 sampai tahun 2002 melebihi 100%. Menurut kriteria Pemerintah Kabupaten Jembrana, RSUD Negara sudah dapat mandiri.
RSUD Negara is a local government-owned general hospital located in Jembrana, west Bali. The available services in hospital include out-patient, in-patient with 110 beds, emergency, surgery services, radiology, laboratory and nutritional services. The last year’s result showed that BTO 50,2 times, LOS 2,97 days, BOR 70,65% and TOI 4,48 days. This hospital was supported by 193 staff. The budget for hospital was from State Budget, Local Authority Budget, community and insurance. Hospital revenue has been increasing for three years. This study was aimed at analysis operational revenue and operational cost of hospital. The method for this study was observasional study using a quantitative and a qualitative approach. A quantitative approach is used calculate the operational revenue and operatinal cost . A qualitative approach is used to discribe result of quantitative analysis. The results of analysis has the higher hospital revenue from obstery in-patient. Operational revenue in each unit was very fluctuatif. Some unit have been decreasing revenue. Operational cost has been increasing for three years. The higher operational cost was used in nutritional services. Hospital cost recovery has been up than 100 %. RSUD Negara might become self funded hospital.
Kata Kunci : Manajemen Rumah Sakit, Pendapatan dan Biaya Operasional, qualitative, hospital