Laporkan Masalah

Analisis Faktor-Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Ulkus Diabetikum pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di RSUP Dr. Sardjito

Ilda Yatul Hayani, Aviria Ermamilia, S.Gz., Dietisien., M.Gizi; Martalena Br. Purba, MCN, Ph.D;Prof. Dr. Susetyowati, DCN., M.Kes

2023 | Skripsi | GIZI KESEHATAN

Latar Belakang: Penderita diabetes mellitus memiliki potensi sebesar 15-25% terhadap kejadian ulkus diabetikum seumur hidup dengan tingkat kekambuhan sebesar 50-75?lam waktu 5 tahun. Ulkus diabetikum merupakan komplikasi dari diabetes mellitus yang terjadi secara berulang dan serius dengan tingkat kejadian setiap tahunnya 1-4%. Sudah banyak studi yang membahas mengenai faktor-faktor yang terkait dengan terjadinya ulkus diabetikum. Namun, belum banyak dari penelitian terdahulu yang meneliti faktor-faktor risiko secara lengkap dari kejadian ulkus diabetikum terutama pada pasien diabetes terutama diabetes mellitus tipe 2. 

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor risiko yang berkaitan dengan kejadian ulkus diabetikum pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di RSUP Dr.Sardjito.

Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain penelitian case-control pada pasien DMT2 di RSUP Dr. Sardjito. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dengan accidental sampling dengan purposive sampling atau judgement sampling. Jumlah sampel dari penelitian ini terdiri dari 40 pasien DMT2 dengan ulkus diabetikum dan 40 pasien DMT2 tanpa ulkus diabetikum. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen kuesioner pengetahuan dan lama menderita ulkus diabetikum diadopsi dari studi sebelumnya, untuk mengukur kepatuhan diet diambil dari kuesioner PDAQ, dan Kuesioner NAFF yang digunakan untuk menilai perilaku perawatan kaki pasien diabetes mellitus. Uji statistik yang digunakan untuk melihat hubungan dari variabel yang diteliti yaitu menggunakan uji chi-square melalui software SPSS. 

Hasil: Terdapat hubungan signifikan antara kepatuhan diet dengan nilai P=0,002, kontrol gula darah dengan nilai P=0,001 dan riwayat luka berulang dengan nilai P=0,002 terhadap kejadian ulkus diabetikum pada penderita DMT2 di RSUP Dr. Sardjito. Tidak terdapat perbedaan yang siginifikan/bermakna antara usia >60 tahun (p=1,00), lama menderita >10 tahun (p=0,263), hipertensi (p=0,497), pengetahuan (p=0,309), perilaku perawatan kaki (p=0,263), dan obesitas (p=0,453) dengan kejadian ulkus diabetikum pada pasien diabetes mellitus tipe 2.

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara kontrol gula darah, kepatuhan diet, dan riwayat luka berulang terhadap kejadian ulkus diabetikum pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di RSUP Dr.Sardjito. Penelitian selanjutnya diharapkan melakukan matching sampel penelitian untuk meminimalisasi bias seleksi pada penelitian. Selain itu, peneliti selanjutnya yang akan meneliti mengenai variabel tingkat pengetahuan dan perilaku perawatan kaki pasien ulkus diabetikum perlu memastikan pada pasien ulkus atau kasus mengisi kuesioner berdasarkan kondisi sebelum terjadinya ulkus diabetikum dan bukan kondisi saat ini.

Background: Diabetes mellitus sufferers have a potential lifetime incidence of diabetic ulcers of 15-25% with a recurrence rate of 50-75% within 5 years. Diabetic ulcers are a complication of diabetes mellitus that occurs repeatedly and is serious with an annual incidence rate of 1-4%. There have been many studies discussing the factors associated with the occurrence of diabetic ulcers. However, not many previous studies have fully examined the risk factors for diabetic ulcers, especially in patients with type 2 diabetes mellitus.

Objective: This study aims to determine the risk factors associated with the incidence of diabetic ulcers in patients with type 2 diabetes mellitus at RSUP Dr. Sardjito.

Methods: Quantitative research with a case-control research design in T2DM patients at RSUP Dr. Sardjito. The sampling technique used was accidental sampling using purposive sampling or judgment sampling. The sample size for this study consisted of 40 T2DM patients with diabetic ulcers and 40 T2DM patients without diabetic ulcers. This study used a questionnaire as an instrument, a questionnaire on knowledge and duration of suffering from diabetic ulcers which was adopted from previous research, to measure dietary compliance taken from the PDAQ questionnaire, and the NAFF Questionnaire which was used to assess the foot care behavior of diabetics. mellitus patients. The statistical test used to see the relationship between the variables studied uses the chi-square test via SPSS software.

Results: There is a significant relationship between diet compliance with a value of P=0.002, blood sugar control with a value of P=0.001, and a history of repeated injury with a value of P=0.002 on the incidence of diabetic ulcers in T2DM. patients at RSUP Dr. Sardjito. There were no significant differences between age > 60 years (p = 1.00), duration of suffering > 10 years (p = 0.263), hypertension (p = 0.497), knowledge (p = 0.309), foot care behavior (p = 0.263), and obesity (p=0.453) with the incidence of diabetic ulcers in patients with type 2 diabetes mellitus.

Conclusion: There is a significant relationship between blood sugar control, diet compliance, and a history of recurrent wounds on the incidence of diabetic ulcers in patients with type 2 diabetes mellitus at Dr. RSUP. Sardjito. Future research is expected to be able to match research samples to minimize selection bias. Apart from that, future researchers who will examine variables regarding the level of knowledge and foot care behavior of diabetic ulcer patients need to ensure that patients or ulcer cases fill out questionnaires based on conditions before the diabetic ulcer occurred and not current conditions

Kata Kunci : Diabetes mellitus tipe 2; Faktor risiko; Ulkus diabetikum/diabetes mellitus type 2; diabetic foot ulcer; risk factors

  1. S1-2023-441935-abstract.pdf  
  2. S1-2023-441935-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-441935-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-441935-title.pdf