Identifikasi Bakteri Penyebab Penyakit Udang Vaname (Litopenaeus vannamei Boone, 1931) di Tambak Budidaya Desa Kertojayan, Kabupaten Purworejo
Feni Intan Kasturi, Prof. Dr. Ir. Murwantoko, M. Si.;Dr. Ir. Triyanto, M.Si.;Dr. Susilo Budi Priyono, S.Pi., M.Si.
2023 | Skripsi | BUDIDAYA PERIKANAN
Udang vaname (Litopenaeus
vanamei) merupakan salah satu komoditas yang banyak dibudidayakan. Akan
tetapi, penyakit yang disebabkan oleh bakteri menjadi salah satu masalah serius
dalam budidaya udang vaname. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri yang menyebabkan penyakit pada udang
vaname (L. vanamei) dari tambak budidaya di Purworejo. Udang yang
terinfeksi penyakit diperiksa dan diamati gejala eksternal serta internalnya. Hepatopankreas
udang digunakan sebagai sumber inoculum untuk isolasi bakteri, dan juga
diambil untuk pemeriksaan histologi jaringan. Pengujian Isolat sebagai penyebab
penyakit pada udang dilakukan dengan menggunakan postulat Koch. Identifikasi
bakteri yang memenuhi postulat Koch dilakukan berdasarkan sifat biokimia dan
sekuen 16s rRNA. Isolat H8 (1) dan H2 (5) ditemukan sebagai isolat bakteri yang
menyebabkan penyakit pada udang vaname ditandai dengan adanya kesamaan gejala
antara ikan sampel yang terinfeksi dengan hasil reinfeksi yaitu berupa
hepatopankreas memucat, usus kosong, uropoda dan antenna scale nekrosis,
pleopoda kemerahan, dan abdomen mengalami melanosis. Gejala internal berupa
hepatopankreas mengalami penipisan sel epitel, abnormalitas lumen, infiltrasi
hemosit, penyempitan lumen, dan nekrosis jaringan. Isolat
H2 (5) merupakan bakteri Vibrio parahaemolyticus dengan karakter bakteri
Gram negatif, motil, dan oksidase, katalase positif. Isolat H8 (1) merupakan Shewanella
sp. dengan karakter bakteri Gram negatif, motil, dan memproduksi gas H2S.
Whiteleg shrimp (Litopenaeus vanamei) is
a prominent aquaculture commodity. Nevertheless, bacterial-induced diseases
have emerged as a significant challenge in the cultivation of whiteleg shrimp. This
research aims to identify the bacteria responsible for diseases in whiteleg
shrimp (L. vanamei) from aquaculture ponds in Purworejo. Infected shrimp
are examined, and both their external and internal symptoms are observed. Hepatopancreas
is utilized as the source of inoculum for bacterial isolation and histological
tissue examination. Testing the isolates as the causative agents of shrimp
diseases is conducted following Koch's postulates. Bacterial identification
that meets Koch's postulates is based on biochemical properties and 16S rRNA
sequencing. Isolates H8 (1) and H2 (5) are identified as bacterial isolates
responsible for diseases in whiteleg shrimp, marked by similarity in symptoms
between infected samples and reinfected results. These symptoms include
hepatopancreas paleness, empty intestines, uropoda and antenna scale necrosis,
reddening of pleopods, and melanosis in the abdomen. Internal symptoms include
hepatopancreas epithelial cell thinning, lumen abnormalities, hemocyte
infiltration, lumen narrowing, and tissue necrosis. Isolate H2 (5) is
identified as Vibrio parahaemolyticus bacteria with characteristics of
Gram-negative, motile, and positive for oxidase and catalase tests. Isolate H8
(1) is identified as Shewanella sp. with characteristics of
Gram-negative, motile, and hydrogen sulfide (H2S) gas production.
Kata Kunci : Identifikasi, postulat Koch, penyakit, Shewanella, udang vaname, Vibrio parahaemolyticus