Pengaruh Dosis Pupuk Kotoran Burung Puyuh pada Air Limbah Budidaya Lele terhadap Pertumbuhan Populasi Daphnia magna (Straus, 1820)
Rahmah Hanifah, Dr. Senny Helmiati, S.Pi., M.Sc.
2023 | Skripsi | BUDIDAYA PERIKANAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan populasi Daphnia magna yang
dibudidayakan pada media air limbah budidaya lele yang diperkaya dengan pupuk
kotoran burung puyuh. Air limbah budidaya lele berasal dari 25% air limbah budidaya
lele ditambah dengan 75% air tawar. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak
Lengkap yang terdiri dari empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan meliputi
pemberian pupuk kotoran burung puyuh dengan dosis yaitu 0 g/L, 0,75 g/L, 1,5 g/L, dan
2,25 g/L. D. magna dibudidayakan selama 24 hari dengan kepadatan awal 20 ind./L dan
waktu pemupukan setiap empat hari. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis varian dengan tingkat ketelitian 95%, jika hasil menunjukkan beda nyata maka
dilanjutkan dengan Duncan’s Multiple Range Test. Data kemudian diuji menggunakan
polinomial ortogonal untuk mengetahui dosis pupuk kotoran burung puyuh optimal.
Puncak populasi D. magna yang dihasilkan dari tiap-tiap perlakuan dosis pupuk 0 g/L,
0,75 g/L, 1,5 g/L, dan 2,25 g/L yaitu 248 ind./L (hari ke-11), 712 ind./L (hari ke-16), 676
ind./L (hari ke-18), dan 226 ind./L (hari ke-15). Dosis pupuk kotoran burung puyuh
optimal adalah 1,12 g/L dengan kepadatan populasi D. magna sebesar 501 ind/L.
Kandungan nutrien D. magna tertinggi ditunjukkan oleh dosis pupuk 0,75 g/L meliputi
kadar protein sebesar 57,15%, lemak sebesar 5,81%, karbohidrat sebesar 3,55%, abu
sebesar 9,19%, dan serat kasar sebesar 24,28%.
This study aims to determine the population growth of Daphnia magna cultivated on
catfish cultivation wastewater media enriched with quail manure fertilizer. Catfish
cultivation wastewater comes from 25?tfish cultivation wastewater and 75% fresh
water. The study used a completely randomized design method consisting of four
treatments and three replicates. Treatments included the application of quail manure with
doses of 0 g/L, 0.75 g/L, 1.5 g/L, and 2.25 g/L. D. magna was cultivated for 24 days with
an initial density of 20 ind./L and fertilization time every four days. The data obtained
were analyzed using analysis of variance with an accuracy level of 95%, if the results
showed significant differences then continued with Duncan's Multiple Range Test. Data
were then tested using orthogonal polynomial to determine the optimal dose of quail
manure fertilizer. The peak population of D. magna produced from each fertilizer dose
treatment of 0 g/L, 0.75 g/L, 1.5 g/L, and 2.25 g/L were 248 ind./L (day 11), 712 ind./L
(day 16), 676 ind./L (day 18), and 226 ind./L (day 15). The optimal quail manure fertilizer
dose was 1.12 g/L with a D. magna population density of 501 ind/L. The highest nutrient
content of D. magna was shown by the fertilizer dose of 0.75 g/L including contained
57.15% protein, 5.81?t, 3.55?rbohydrate, 9.19% ash, and 24.28% crude fiber.
Kata Kunci : Air limbah budidaya lele, Daphnia magna, laju pertumbuhan, populasi, pupuk kotoran burung puyuh