Partisipasi Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi dalam Mewujudkan Pangan di Padukuhan Mrican, Caturtunggal, Depok, Sleman
Anindita Dian Safira, Dr. Silverius Djuni Prihatin, M.Si.
2023 | Skripsi | ILMU SOSIATRI
KWT Srikandi merupakan salahsatu kelompok masyarakat di Kalurahan Caturtunggal yang beranggotakan para perempuan, mereka bergerak di bidang pertanian dan perkebunan dengan memanfaatkan lahan pekarangan sebagai pusat kegiatan. Tujuan dibentuknya KWT Srikandi adalah sebagai upaya pemerintah desa dan masyarakat meningkatkan produktifitas pangan rumah tangga dan menghadapi krisis pangan. KWT Srikandi mampu berkelanjutan dalam mewujudkan ketahanan pangan mereka melalui berbagai macam tanaman dari kebun yang dikelola untuk dikonsumsi sehingga tercipta ketahanan pangan keluarga, hal ini didukung dari partisipasi para anggota KWT Srikandi dalam menjalankan kegiatan KWT dengan persoalan tidak semua anggota aktif berpartisipasi di dalamnya. Penelitian ini mengambil konsep partisipasi dari Nyoman dan konsep ketahanan pangan dari Suryana. Makna partisipasi yaitu peran serta individu atau kelompok masyarakat dalam sebuah proses pembangunan, baik dalam bentuk pernyataan atau kegiatan dengan cara memberi masukan berupa pikiran, tenaga, keahlian, materi atau modal, serta ikut menikmati pembangunan tersebut dan makna ketahanan pangan yaitu ketersediaan pangan cukup, kondisi pangan aman, ketersediaan pangan merata di seluruh negeri, serta kebutuhan pangan mudah diperoleh. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk partisipasi dan partisipasi anggota KWT Srikandi dalam mewujudkan ketahanan pangan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bentuk partisipasi dan partisipasi anggota KWT Srikandi dalam mewujudkan ketahanan pangan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis sehingga metode pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, sedangkan teknik keabsahan data menggunakan triangulasi data. Hasil dari penelitian menunjukkan bentuk partisipasi dari anggota KWT Srikandi dalam mewujudkan ketahanan diantaranya partisipasi tenaga, ide, keterampilan, dan materi. Bentuk tenaga seperti pada saat menjalankan tugas piket di kebun organik KWT Srikandi dalam program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Partisipasi melalui ide seperti pada saat pertemuan koordinasi rutin mereka memberikan gagasan untuk kegiatan KWT Srikandi selanjutnya. Bentuk partisipasi keterampilan seperti pada saat mengelola catering M-Biz dengan keterampilan memasak. Bentuk partisipasi materi, seperti pada saat pelaksanaan KRPL ada anggota yang memberikan barang-barang untuk kepentingan KWT Srikandi dalam mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga. Secara keseluruhan, partisipasi anggota KWT Srikandi dalam pelaksanaan kegiatan ketahanan pangan sudah cukup aktif, seperti pada kegiatan KRPL yang melaksanakan tugas di demplot, mulai dari pembibitan, perawatan kebun, dan berbagai pelatihan. Begitu juga dengan partisipasi anggota KWT Srikandi dalam pengambilan manfaat kegiatan ketahanan pangan, seperti pada saat panen bersama, banyak anggota yang aktif berpartisipasi dengan datang ke demplot untuk mengikuti kegiatan panen. Di sisi lain, partisipasi anggota KWT Srikandi dalam mengambil keputusan dan evaluasi kegiatan yang telah terlaksana masih kurang aktif. Partisipasi anggota KWT Srikandi dalam mewujudkan ketahanan pangan cukup aktif, namun pada pengambilan keputusan dan mengeluarkan ide masih kurang aktif.
KWT Srikandi is one of the community groups in the Caturtunggal Village which only consists of women. They move in the field of agriculture and plantations, utilizing land yards as the central activity. KWT Srikandi is established as a part of the village government and public’s effort to increase households’ food productivity and to face food crisis. The sustainability of KWT Srikandi in realizing food security through various garden plants for consumption is supported by the KWT Srikandi’s participation in executing KWT with the case that not all members actively participate. The concept of this is taken from the Nyoman’s participation concept and the concept of food security from Suryana. The meaning of participation is the role of individuals or community groups in a development process, either in the form of statements or activities by providing inputs such as thoughts, energy, expertise, materials or capitals, as well as participating in the development. The meaning of food security is the sufficiency of the food available, the safety of the food conditions, the distribution of the food throughout the country, and the easiness to obtain the food necessity.
The formulation of the problem in this study is: 1) what is the form of participation and, 2) how is the participation of KWT Srikandi members in achieving food security. The research objectives are to know what forms of participation in the study and the participation of KWT Srikandi members in achieving food security. This study employed qualitative method with descriptive approach. The data collection method in this study is through observation, interview, and documentation. The data analysis techniques that are used are data reduction, data presentation, and withdrawal conclusion, while the data is validated using data triangulation. The result of the study shows the participation form of KWT Srikandi members in realizing the security, such as labour, ideas, skills, and materials. The form of labour can be seen at the moment they do their duty off hour in the organic garden of KWT Srikandi at the Sustainable Food Home Area (KRPL) program. There is also participation through ideas that can be seen at the routine coordination meeting; they gave ideas for KWT Srikandi’s next activities. The participation in the form of skills can be seen at the moment they managed M-Biz catering with their cooking skills. The last form is material participation, when the KRPL program is being held, the members were giving goods for KWT Srikandi to help them realize the households’ food security. Overall, the participation of KWT members on the implementation of food security is considered active, in instance at KRPL activitiy in the demonstration plot, starting from nursery, garden tending, and various trainings. In addition, with the participation of KWT Srikandi members in picking up the benefits of food security programs, such as harvesting together, many active members would come to take parts in the harvesting activity. On the other hand, the participation of KWT Srikandi members in taking decisions and evaluating activities that have already done is still not active enough. The participation of KWT Srikandi members in realizing the food security is considered active, but in taking decisions and expressing ideas are still not quite active.
Kata Kunci : Partisipasi, KWT, Ketahanan Pangan / Participation, KWT, Food Security