Laporkan Masalah

Tata Kelola Kolaboratif Layanan Perlindungan Khusus Anak Terdampak COVID-19 di Kabupaten Sleman

Endah Suryanti, Drs. Hendrie Adji Kusworo, M.Sc., Ph.D

2023 | Skripsi | ILMU SOSIATRI

Peningkatan kasus positif COVID-19 di Kabupaten Sleman menyebabkan banyak anak kehilangan pengasuhan baik karena tindakan karantina hingga kematian. Situasi ini berdampak negatif terhadap aspek fisik, mental, dan emosional anak-anak terdampak COVID-19. Di tengah situasi darurat ini, kehadiran negara penting untuk memberikan perlindungan bagi anak-anak terdampak. Untuk mencapai perlindungan yang holistik, diperlukan kolaborasi lintas-sektor dan dukungan dari berbagai kementerian/lembaga terkait sesuai dengan peraturan perlindungan anak yang berlaku. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan tata kelola kolaboratif layanan perlindungan khusus bagi anak terdampak COVID-19 di Kabupaten Sleman, DIY.

Proses analisis data menggunakan konsep Tata Kelola Kolaboratif yang dikemukakan oleh Ansell dan Gash. Dalam konteks kebencanaan, tata kelola kolaboratif digunakan untuk mengetahui interaksi serta pola kerjasama antara pihak yang terlibat. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana kolaborasi tersebut dapat meningkatkan kemampuan pemerintah melindungi anak-anak dalam situasi kebencanaan. Unit analisis pada penelitian ini melibatkan Dinas P3AP2KB, Dinas Sosial, Puspaga, dan Satgas PPA Kabupaten Sleman. Pendekatan penelitian menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Dilakukan triangulasi informasi dari berbagai narasumber guna memastikan keabsahan data dan memperkuat validitas penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata kelola kolaboratif dalam layanan perlindungan khusus anak di Kabupaten Sleman telah memberikan dampak yang positif. Kolaborasi dan koordinasi terbukti memperkuat sinergi dalam melindungi anak-anak terdampak yang rentan terhadap kekerasan, eksploitasi, dan penelantaran. Tata kelola kolaboratif ini juga mendorong adanya program-program pencegahan yang holistik dan berkelanjutan, yakni, penyuluhan hak-hak anak, pelatihan parenting bagi orang tua, serta pengembangan kebijakan yang proaktif dalam mengatasi permasalahan perlindungan anak.

The increasing number of positive COVID-19 cases in Sleman Regency has led to many children losing their caregiving due to quarantine measures and deaths. This situation negatively affects the physical, mental, and emotional aspects of children affected by COVID-19. In this emergency situation, the presence of the state is crucial in providing protection for affected children. To achieve holistic protection, cross-sector collaboration and support from various relevant ministries/institutions are necessary in accordance with applicable child protection regulations. Therefore, the objective of this research is to analyze the implementation of collaborative governance in providing special protection services for children affected by COVID-19 in Sleman Regency, DIY.

The data analysis process utilizes the concept of Collaborative Governance proposed by Ansell and Gash. In the context of disasters, collaborative governance is used to understand the interactions and patterns of cooperation among involved parties. This aims to identify how such collaboration can enhance the government's ability to protect children in disaster situations. The research unit includes the Department of P3AP2KB, the Department of Social Affairs, Puspaga, and the PPA Task Force of Sleman Regency. The research approach employs qualitative descriptive analysis. Data collection is conducted through in-depth interviews, observations, literature review, and documentation. Triangulation of information from various sources is performed to ensure data validity and strengthen research reliability.

The results of the research indicate that collaborative governance in special child protection services in Sleman Regency has had positive impacts. Collaboration and coordination have been shown to strengthen synergy in protecting vulnerable children from violence, exploitation, and neglect. This collaborative governance also promotes holistic and sustainable prevention programs, such as child rights education, parenting training for parents, and proactive policy development to address child protection issues.

Kata Kunci : Tata Kelola Kolaboratif, Layanan Perlindungan Khusus Anak, Bencana Pandemi COVID-19, Kebijakan.

  1. S1-2023-399363-abstract.pdf  
  2. S1-2023-399363-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-399363-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-399363-title.pdf