Peran Komunitas Sosial 'Pengajian Al-Barzanji' Dalam Memberdayakan Perempuan (Studi Pada Perempuan di Dusun Mlangi Yogyakarta)
Nur Laili Zaihandini, Fina Itriyati, M.A., Ph.D
2023 | Skripsi | Sosiologi
Perempuan di Dusun Mlangi masih berada pada posisi subordinat terutama dalam ranah publik. Oleh karena itu, para perempuan secara kolektif membentuk komunitas pengajian Al-Barzanji sebagai ruang alternatif guna mendukung pemenuhan peran di ranah publik. Komunitas pengajian Al-Barzanji menjadi salah satu wadah perkumpulan sosial informal bagi para perempuan di Dusun Mlangi sejak lama. Meski terdapat komunitas perempuan lain seperti PKK, namun hingga kini pengajian Al-Barzanji menjadi komunitas yang paling digemari dibuktikan dengan peningkatan jumlah perempuan yang tergabung didalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan pengajian Al-Barzanji serta peran pengajian Al-Barzanji dalam memberdayakan perempuan di Dusun Mlangi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan rapid etnografi. Teori yang digunakan sebagai alat analisis adalah teori agensi perempuan religius dari Saba Mahmood serta teori agensi kesalehan kritis dari Rachel Rinaldo. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, serta kajian dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa para perempuan di Dusun Mlangi lebih memilih untuk bergabung dalam komunitas pengajian Al-Barzanji karena dirasa paling sesuai dengan kultur Islam tradisional yang sudah menjadi landasan normatif di Dusun Mlangi. Bergabung dalam komunitas pengajian Al-Barzanji menjadi sarana dalam upaya peneguhan identitas diri sebagai wong Mlangi yang religius serta upaya melestarikan tradisi warisan dari pendahulu. Dari kegiatan pengajian Al-Barzanji, ditemukan setidaknya lima aspek pemberdayaan yang terdiri baik dari sisi internal yakni aspek spiritual, serta pemberdayaan eksternal yakni sosial, ekonomi, politik, dan pengelolaan lingkungan. Dari penelitian, ditemukan bahwa perempuan dengan subyektifitas internal yang baik mampu mempermudah advokasi sosial di bidang eksternal. Kesemuanya berkorelasi positif dengan pemenuhan hak perempuan dan peningkatan akses perempuan di ranah publik.
Kata Kunci : Perempuan, Subordinasi, Komunitas Sosial, Pengajian, Pemberdayaan
Women in Dusun Mlangi are still in subordinate positions, especially in the public sphere. Therefore, women collectively formed the Al-Barzanji recitation community as an alternative space to support fulfilling their roles in the public sphere. The Al-Barzanji recitation community has been a place for informal social gatherings for women in Dusun Mlangi for a long time. Even though there are other women's communities such as the PKK, until now Al-Barzanji recitation has become the most popular community as evidenced by the increase in the number of women joining it. This study aims to determine the development and the role of Pengajian (Recitation) Al-Barzanji in empowering women in Dusun Mlangi. This is descriptive qualitative research using a rapid ethnographic approach. The theory used as an analysis tool is the religious woman agency theory from Saba Mahmood and the critical agency theory from Rachel Rinaldo. Data collection was carried out by observation, interviews, and document review.
The results of the research show that the woman of Dusun Mlangi prefer to join the Al-Barzanji’s Recitation of religious community because it felt more proper with the traditional Islamic culture which had become the normative foundation in Dusun Mlangi. Joining the Al-Barzanji’s Recitation of Quran Community become means of strengthening self-identity as the religious people of Mlangi and effort to preserve the traditions inherited from their predecessor. From the Al-Barzanji recitation activities, there are at least five aspects of empowerment consisting of both internal aspects, namely spiritual aspects, as well as external empowerment, namely social, economic, political, and environmental management. From the research, it was found that women with good internal subjectivity were able to facilitate social advocacy in the external field. All of them are positively correlated with fulfilling women's rights and increasing women's access to the public sphere.
Keywords: Women, Subordination, Social Community, Recitation. Empowerment
Kata Kunci : Perempuan, Subordinasi, Komunitas Sosial, Pengajian, Pemberdayaan