Kritik Axel Honneth Terhadap Teori Tindakan Komunikatif J. Habermas
Ahmad Farhan Abdillah, Drs. Agus Wahyudi, M.Si., MA, Ph.D.; Dr. Supartiningsih, S.S., M.Hum.
2023 | Skripsi | ILMU FILSAFAT
Penelitian ini bertujuan untuk menelaah
kembali teori tindakan komunikatif Jurgen Habermas dan penerapannya. Dalam
mengeksplorasi teori ini, peneliti berupaya memahami kelemahan yang ada dalam
teori tindakan komunikatif dalam mewujudkan kesetaraan sosial. Tujuannya adalah
untuk mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu diperbaiki atau disempurnakan
agar teori ini dapat menjadi lebih efektif dalam mengatasi konflik (patologi
sosial) serta dapat menciptakan kesetaraan dalam masyarakat yang kompleks dan
dinamis.
Dalam mengeksplorasi teori ini, peneliti berupaya memahami kelemahan yang ada dalam teori tindakan komunikatif dalam mewujudkan kesetaraan sosial menggunakan metode sistematis-reflektif melalui berbagai kritik tokoh, khususnya Axel Honneth. Penelitian ini dikaji melalui kritik serta pandangan Axel Honneth mengenai teori tindakan komunikatif Jurgen Habermas melalui teori rekognisi sebagai kerangka teori baru yang lebih holistik dan dapat diandalkan.
Teori rekognisi ini menekankan pentingnya pengakuan dan identitas sosial dalam membangun relasi sosial yang adil dan setara dalam masyarakat. Teori rekognisi tidak hanya sebatas menyisipkan prinsip rasionalitas yang harus ada di dalam relasi sosial, melainkan memberi sumbangan terhadap dimensi emosional dan pengakuan sebagai poin terpenting dalam relasi sosial. Sementara itu, Habermas lebih berfokus pada aspek rasionalitas komunikatif dalam teorinya tentang masyarakat ideal. Meskipun keduanya memiliki pemikiran yang kuat dan berharga, tetapi pendekatan Honneth lebih holistik menambahkan dimensi yang lebih luas dan terintegrasi dalam pemahaman tentang keadilan dan identitas manusia. Sehingga, teori tidak sebatas hanya wacana sosiologis, melainkan lebih akurat dalam penerapan sesuai dengan praktik sosiologis.
This study aims to revisit Jurgen Habermas' theory of communicative action and its application. In
exploring this theory, the researcher endeavors to comprehend the weaknesses
inherent in the theory of communicative action in realizing social equality.
The objective is to identify aspects that need to be rectified or refined to
make the theory more effective in addressing conflicts (social pathologies) and
fostering equality within complex and dynamic societies.
In
exploring this theory, researchers aim to understand the weaknesses present in
the theory of communicative action in achieving social equality using a
systematic-reflexive method through various critiques of prominent figures,
particularly Axel Honneth. This study examines the criticism and views of Axel
Honneth regarding Jurgen Habermas's theory of communicative action through the
theory of recognition as a new, more holistic, and reliable theoretical
framework.
The
theory of Recognition emphasizes the significance of acknowledgment and social
identity in constructing fair and equitable social relations within society.
The theory of recognition goes beyond merely inserting the principle of
rationality into social relations; it also contributes to the emotional and
acknowledgment dimensions as crucial points in social relations. Meanwhile,
Habermas primarily focuses on the aspect of communicative rationality in his
theory concerning the ideal society. Although both have strong and valuable
ideas, Honneth's holistic approach adds broader and integrated dimensions to
the understanding of justice and human identity. As a result, the theory
transcends being merely a sociological discourse and becomes more accurate in
its application, aligning with sociological practices.
Kata Kunci : Tindakan Komunikatif, Rekognisi, relasi sosial