KARAKTERISTIK VEGETASI DI HABITAT BERSARANG DAN SEBARAN KUNTUL KERBAU (Bubulcus ibis) DI BEBERAPA WILAYAH DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SEPTI EKA WARDHANI , Dr. Ir. Djuwantoko, M.Sc. dan Ir. Atmodjo Thojib, MS.
2004 | Skripsi | S1 KEHUTANANIndonesia pada umumnya dan Yogyakarta pada khususnya memiliki kekayaan alam yang cukup melimpah. Salah satunya adalah kuntul kerbau (Bubulcus ibis). Kuntul kerbau merupakan salah satu satwa liar yang kehidupannya dekat dengan manusia. Walaupun saat ini jumlahnya masih melimpah, namun bisa menjadi langka jika tidak dijaga. Untuk itu perlu sebanyak mungkin informasi tentang kuntul kerbau ini sebagai referensi untuk semua pihak. Pengambilan data menggunakan metode penjelajahan. Pengamatan dilakukan di habitat bersarang dan habitat makan. Pada habitat bersarang, faktor yang diamati adalah vegetasi. Pada habitat makan, faktor yang diamati adalah keadaan habitat. Selanjutnya, sebaran habitat bersarang dan habitat makan ditandai dalam peta. Hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan anaJisis deskriptif Hasil pengamatan menunjukkan bahwa di DIY ditemukan tiga tempat yang menjadi habitat bersarang kuntul kerbau., yaitu Dusun Ketingan, Desa Tirtoadi, Kee. Mlati Kab. Sleman; Halaman Hotel Sriwedari Jl. Solo Kee. Depok, Kab. Steman dan Halaman lstana Pakualaman Y ogyakarta. Karakteristik vegetasi yang digunakan sebagai habitat bersarang adalah pohon tinggi dengan tajuk sebagian besar berbentuk kubah dan payung, mempunyai ukuran tajuk yang lebar dengan kerapatan berat. Letak sarang yang disukai kuntul kerbau berada di tajuk atas. Habitat makan yang ditemukan seluruhnya herupa sawah. Keadaan sawah yang disukai kuntul kerbau untuk mencari makan adalah sawah yang sedang diolah sampai sesaat setelah ditanami padi dan jumlah air di sawah tersebut masih melimpah. Keadaan sawah yang seperti itu mengandung banyak makanan yang dibutuhkan kuntul kerbau. Sebaran habitat bersarang yang ditemukan meliputi dua kabupaten yaitu Sleman dan Kotamadya Yogyakarta. Sebaran habitat mak:an meliputi wilayah yang sangat luas di Kabupaten Steman, Bantu( dan Kulonprogo, namun di Kotamadya Yogyakarta dan Kabupaten Gunung Kidul tidak ditemukan sawah yang menjadi habitat makan kuntul kerbau.
Indonesia in general and especially the Special District of Y ogyakarta abundantly have natural richness. One of them is cattle egrett (Bubulcus ibis). The cattle egrett is a wild fauna that lives close to people. Though there is stiH a big number of the population of the fauna, their rarity is not impossible when they are not maintained and conserved. Therefore, it is necessary to gather as much information as possible of the cattle for the reference of all parties concered. The data is collected using exploration method. The observation is conducted in the nestling and eating habitats. The factor observed in the nestling habitat is vegetation, while that in the eating habitat is the condition of it. Subsequently, the spread of the nestling and eating habitats is given signs in a map. The results of the observation are analyzed using descriptive analysis technique. The results of the observation indicate that there are three areas found in the district to be nestling of the cattle egrett, which are Ketingan of Tirtoadi village of Mlati subdistrict of Sleman regency; Sriwedari Hotel yard in n. Solo of Depok subdistrict of Sleman regency and Pakualaman palace yard in Yogyakarta. The characteristics of the vegetation serving as the nestling habitat are tall trees with their wide and highly dense cupola and umbrella crown. The nestle position of the cattle egrett's preference is on upper crown. All of the eating habitats found in the observation are wet rice fields. The rice fields of the cattle egrett's preference are those that are being processed and once the rice cultivation has been in campletion with abundantly water in the fields. Such a rice field condition provides them with the food necessary for them. The spread of the nestling habitats two regencies, i.e. Sleman and Municipality of Yogyakarta, while that of eating habitats comprises a very wide area, including Sleman, Bantul and Kulonprogo regencies. However, there is not any rice field in the Murucipality of Yogyakarta and Gunung Kidul found to be the eating habitats of the cattle egrett.
Kata Kunci : Kuntul kerbau (Bubulcus ibis), habitat bersarang, habitat makan, sebaran dan vegetasi