Upaya Transformasi Energi Melalui Pemanfaatan Teknologi Biogas: Pengalaman Desa Balong Wetan, Sleman
Mahardhika Ageng Kartiko, Arie Ruhyanto, S.I.P., M.Sc., Ph.D.
2023 | Skripsi | ILMU PEMERINTAHAN
Pemanasan global
merupakan salah satu tantangan besar yang perlu diatasi sebagai bagian dari
proses pembangunan berkelanjutan. Pemanasan global disebabkan oleh penggunaan
berlebihan energi fosil yang mengakibatkan efek rumah kaca dan dampak negatif
pada iklim dan lingkungan. Indonesia masih sangat bergantung pada energi fosil,
terutama dengan penggunaan sebesar 88,8% energi fosil dari total energi bauran
primer yang digunakan pada tahun 2021. Oleh karena itu, diperlukan transformasi
energi dengan pengembangan sumber energi terbarukan seperti biogas. Studi kasus
di Balong Wetan, Sleman, menunjukkan upaya transformasi energi yang diinisiasi
pemerintah melalui program bantuan reaktor biogas. Namun, pada pelaksanaan
program tersebut terjadi penurunan penggunaan biogas dari tahun ke tahun. Hal
ini didasari beberapa alasan, termasuk kerusakan peralatan dan perubahan situasi
pribadi. Tentu saja menjadi pertanyaan bagaimana peran pemerintah dalam
berjalannya program ini yang tidak dapat berjalan berkelanjutan. Dalam konteks transformasi energi yang lebih
luas, pemerintah perlu melakukan pendampingan berkelanjutan, pelibatan
masyarakat, pemetaan kebutuhan penggunaan gas LPG, serta kolaborasi dengan
akademisi dan pemerintahan desa untuk memastikan keberlanjutan program dan
pencapaian tujuan transformasi energi menuju energi terbarukan. Harapannya
bahwa upaya transformasi energi ini akan mempromosikan penggunaan energi
terbarukan yang lebih berkelanjutan, mengurangi ketergantungan pada energi
fosil, dan berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca untuk mendukung
pembangunan berkelanjutan dan melawan pemanasan global.
Global warming is one of the major challenges that need to be addressed
as part of the sustainable development process. Global warming is caused by the
overuse of fossil energy resulting in the greenhouse effect and negative
impacts on the climate and environment. Indonesia is still highly dependent on
fossil energy, especially with the use of 88.8% fossil energy from the total
primary energy mix used in 2021. Therefore, energy transformation is needed
with the development of renewable energy sources such as biogas. The case study
in Balong Wetan, Sleman, shows an energy transformation effort initiated by the
government through a biogas reactor assistance program. However, in the
implementation of the program there was a decrease in the use of biogas from
year to year. This is based on several reasons, including equipment damage and
changes in personal situations. Of course, it becomes a question of how the
government's role in the running of this program cannot be sustainable. In the broader context of energy
transformation, the government needs to carry out continuous assistance, community
involvement, mapping of LPG gas usage needs, as well as collaboration with
academics and village governments to ensure program sustainability and
achievement of energy transformation goals towards renewable energy. It is
hoped that this energy transformation effort will promote more sustainable use
of renewable energy, reduce dependence on fossil energy, and contribute to the
reduction of greenhouse gas emissions to support sustainable development and
fight global warming.
Kata Kunci : Perubahan iklim, Transformasi energi, Biogas