Pemaafan Anak terhadap Perselingkuhan Orang Tua
Auni Reza Sukma Permata, Faturochman, Prof. Dr., M.A.
2023 | Skripsi | PSIKOLOGI
Perselingkuhan dalam pernikahan tidak hanya mengakibatkan dampak negatif terhadap pasangan, tetapi juga terhadap anak di dalam pernikahan tersebut. Oleh karena itu, perselingkuhan dapat dikatakan sebagai sebuah kesalahan yang diperbuat oleh orang tua terhadap anak. Akan tetapi, penelitian mengenai proses anak memaafkan kesalahan tersebut masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dinamika pemaafan anak terhadap perselingkuhan orang tua. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam pada 3 orang partisipan berusia di atas 18 tahun yang orang tuanya pernah melakukan perselingkuhan pada kurun waktu 10-15 tahun lalu. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa respons partisipan dan proses pemaafan dipengaruhi oleh relasi yang dimiliki sebelumnya dengan orang tua. Proses pemaafan partisipan dapat digambarkan melalui 6 tahap yang menunjukkan perubahan emosional, rasional, dan perilaku partisipan. Setiap partisipan dalam penelitian ini memiliki bentuk pemaafan yang berbeda, yaitu pemaafan rasional, pemaafan emosional, dan tendensi untuk memaafkan. Pemaafan telah memberikan dampak positif bagi partisipan. Penelitian ini dapat menjadi landasan teoretis bagi praktisi dan orang dewasa untuk membantu anak dalam menavigasi pengalaman pemaafannya.
Infidelity not only negatively affects the partner but also the children in the family. Consequently, parental infidelity can be construed as a transgression of parents to their children. However, the study on how children forgive their parents remains under-researched. The purpose of this study was to explore the dynamics of children’s forgiveness of parental infidelity. This study used a qualitative method with a phenomenological approach. Data was collected through in-depth interviews with 3 participants aged over 18, whose parents had engaged in infidelity 10-15 years ago. The findings of this study indicate that participants' responses and the forgiveness process were influenced by pre-existing parent-child relationships. The forgiveness process of participants can be described through 6 stages that reflect emotional, rational, and behavioral changes in participants. Each participant in this study exhibited different forms of forgiveness, namely decisional forgiveness, emotional forgiveness, and a tendency to forgive. Forgiveness has had positive impacts on the participants. This research can serve as a theoretical foundation for practitioners and adults to assist children in navigating their forgiveness experiences.
Kata Kunci : anak, pemaafan emosional, pemaafan rasional, perselingkuhan, proses pemaafan