ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN PENGADILAN TERHADAP PELAKU JARIMAH LIWATH DARI PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA
Bayu Rendra Adhyputra, Sri Wiyanti Eddyono, S.H., LL.M., Ph.D
2023 | Tesis | S2 ILMU HUKUM JAKARTA
Qanun Aceh No. 6 Tahun 2014 mengenai Hukum Jinayat menjadi
satu-satunya instrument hukum di Indonesia yang mengakomodir pemidanaan terhadap pelaku homoseksual.
Putusan Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh No.:18/JN/2017/Ms.BNA,
15/JN/2018/Ms.BNA, 4/JN/2021/Ms.BNA menjadi bukti nyata penjatuhan sanksi
pidana terhadap para pelaku jarimah
liwath atau homoseksual. Pertimbangan yuridis dan non yuridis majelis hakim
dalam putusan tersebut menarik untuk dikaji, karena pemidanaan terhadap
homoseksual erat kaitannya dengan Hak Asasi Manusia.
Penelitian ini berjenis penelitian
normatif, dan bersifat deskriptif analitis yang akan menjabarkan serta menganalisa sebuah putusan hakim dalam perkara
dengan jarimah liwath atau
homoseksual dari perspektif HAM. Penelitian ini
dikaji dengan mempergunakan pendekatan perundang-undangan, kasus dan
konseptual.
Beranjak dari
perbedaan pendapat terkait universalisme dan relativisme Hak Asasi Manusia,
pertimbangan yuridis dan non yuridis dari majelis hakim yang dituangkan dalam
putusan Nomor:18/MS BNA/2017, Nomor:15/MS BNA/2018, dan Nomor:4/MS BNA/2021
yang berakhir pada pemidanaan terhadap para pelaku jarimah liwath
tentunya terdapat potensi diskriminasi terhadap kelompok rentan di Indonesia,
di sisi lain Indonesia juga telah mengakomodir keistimewaan Aceh yang sudah dituangkan dalam
peraturan perundang-undangan.
Qanun Aceh No. 6 of 2014 concerning Jinayat
Law is the only legal instrument in Indonesia that accommodates the punishment
of homosexual offenders. The decisions of the Banda Aceh Syar'iyah Court
Number: 18/JN/2017/Ms.BNA, 15/JN/2018/Ms.BNA, 4/JN/2021/Ms.BNA is clear
evidence of the imposition of criminal sanctions against perpetrators of
jarimah liwath or homosexuality. The juridical and non-juridical considerations
of the panel of judges in these decisions are fascinating to study because the
punishment of homosexuals is closely related to human rights.
This research is included in the type of
normative research, and is analytical descriptive in nature which will describe
and analyze a judge's decision in a case with jarimah liwath or homosexuality
from a human rights perspective. This research was studied with statutory, case
and conceptual approaches.
Based on differences
of opinion regarding universalism and relativism of human rights, the juridical
and non-juridical considerations of the panel of judges as outlined in
decisions Number: 18 / MS BNA / 2017, Number: 15 / MS BNA / 2018, and Number: 4
/ MS BNA / 2021 which ended in the punishment of the perpetrators of jarimah
liwath, of course there is the potential for discrimination against vulnerable
groups in Indonesia, on the other hand Indonesia has also accommodated Aceh's
privileges which have been outlined in statutory regulations.
Kata Kunci : Pertimbangan Hakim, Jarimah Liwath, Hukum Jinayat, Hak Asasi Manusia.