Laporkan Masalah

Partisipasi Anggota Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) Ditinjau Melalui Pengetahuan Subjektif dalam Pelaksanaan Community-Based Ecotourism di Ekowisata Mangrove Hijau Daun Pulau Bawean

Yhova Muliana, Drs. Hendrie Adji Kusworo, M.Sc., Ph.D.

2023 | Skripsi | ILMU SOSIATRI

Dewasa ini, proses pengelolaan pariwisata lokal telah mengalami beragam inovasi. Paradigma pembangunan pariwisata berkelanjutan telah mendorong pengembangan pariwisata untuk menggabungkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan secara beriringan. Selaras dengan paradigma tersebut, kini pengelolaan pariwisata dapat dikolaborasikan dengan strategi pemberdayaan masyarakat. Konsep community-based ecotourism merupakan pendekatan alternatif dalam kegiatan pengembangan ekowisata yang mengandung unsur pemberdayaan masayarakat, dengan cara melibatkan masyarakat lokal secara aktif dalam pengembangan ekowisata yang tengah berlangsung. Dalam proses pemberdayaan masyarakat tersebut, keterlibatan dan peran masyarakat sangatlah penting untuk mewujudkan kemandirian di berbagai bidang kehidupan secara berkelanjutan.

Ekowisata Mangrove Hijau Daun yang berada di Pulau Bawean adalah salah satu destinasi wisata yang menerapkan konsep tersebut. Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) Hijau Daun sebagai pengelola sekaligus pengawas telah melakukan pengembangan ekowisata ini melalui aksi konservasinya. Dalam melihat partisipasi anggota POKMASWAS ini, faktor penguasaan pengetahuan menjadi hal yang penting sebagai modal dasar individu sebelum bertindak. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus untuk mengetahui partisipasi anggota kelompok melalui tinjauan pengetahuan subjektif. Pengetahuan subjektif sendiri cenderung dipengaruhi oleh siapa dan cara seseorang memahami serta mendefinisikan suatu hal. Dalam proses analisisnya, peneliti menggunakan konsep pengetahuan subjektif (Budiman dan Riyanto, 2013), konsep partisipasi (Cohen dan Uphoff, 1980), dan konsep tangga partisipasi (Arnstein, 1969).

Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.  Dalam penelitian ini, diketahui bahwa terdapat peran multi-pihak pada proses pengelolaan pariwisata yang tengah berlangsung. Informan terdiri atas 4 (empat) elemen partisipasi menurut Cohen dan Uphoff (1980), yaitu ketua dan anggota POKMASWAS Hijau Daun, Pemerintah Desa Daun, tokoh masyarakat, dan community development officer PT PLN Nusantara Power UP Gresik. Metode pengumpulan data yang digunakan, yaitu melalui studi pustaka, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kemudian, uji keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi sumber untuk mencapai kredibilitas data.

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan, proses partisipasi anggota kelompok dalam empat tahapan partisipasi, yaitu tahap pengambilan keputusan, implementasi, menikmati keuntungan, dan evaluasi relatif memperlihatkan keaktifan anggota. Pengetahuan subjektif memiliki peran yang cukup penting terhadap partisipasi anggota POKMASWAS Hijau Daun. Secara umum, pengetahuan subjektif dapat mendorong partisipasi anggota secara lebih aktif, karena proses lanjutan dari pengetahuan adalah aksi tindakan yang dilakukan. Pengetahuan subjektif menjadi salah satu bentuk kekuasaan yang dimiliki anggota dan dapat dimanfaatkan dalam proses dinamika kelompok. Kemudian, peneliti mengklasifikasikan level partisipasi anggota POKMASWAS Hijau Daun ini ke dalam tangga kemitraan pada kategori tingkat ketiga, yaitu kekuatan masyarakat. Artinya, demokrasi kelompok telah berjalan cukup ideal, sehingga anggota maupun kelompok telah mampu menjalin kerja sama dengan pihak eksternal dengan relatif baik. Selain itu, anggota telah mampu memanfaatkan pengetahuan subjektif yang dimiliki dalam proses negosiasi dengan pihak luar.

Today, the local tourism management process has undergone various innovations. The paradigm of sustainable tourism development has encouraged tourism development to combine economic, social and environmental aspects simultaneously. In line with this paradigm, tourism management can now collaborate with community empowerment strategies. The concept of community-based ecotourism is an alternative approach in ecotourism development activities that contains elements of community empowerment, by actively involving local communities in ongoing ecotourism development. In the community empowerment process, the involvement and role of the community are very important to achieve independence in various areas of life in a sustainable manner.

Ekowisata Mangrove Hijau Daun located on Bawean Island is one of the tourist destinations that applies this concept. Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) Hijau Daun as the manager and supervisor has carried out the development of this ecotourism through its conservation actions. In looking at the participation of POKMASWAS members, the factor of mastery of knowledge is important as an individual's basic capital before acting. Therefore, this study focuses on knowing the participation of group members through a review of subjective knowledge. Subjective knowledge itself tends to be influenced by who and how a person understands and defines something. In the process of analysis, researchers used the concept of subjective knowledge (Budiman and Riyanto, 2013), the concept of participation (Cohen and Uphoff, 1980), and the concept of the participation ladder (Arnstein, 1969).

The method used by researchers is a qualitative research method with a descriptive approach. In this study, it is known that there is a multi-stakeholder role in the ongoing tourism management process. The informants consisted of 4 (four) elements of participation according to Cohen and Uphof (1980), namely the chairman and members of POKMASWAS Hijau Daun, Daun Village Government, community leaders, and community development officer of PT PLN Nusantara Power UP Gresik. Data collection methods were used, namely through literature, interviews, observation, and documentation. Then, testing the validity of the data is done using source triangulation to achieve data credibility.

The results of the research that has been done, the process of participation of group members in the four stages of participation, namely the stages of decision making, implementation, enjoying the benefits, and relative evaluation shows the activeness of the members. Subjective knowledge has an important role in the participation of POKMASWAS Hijau Daun members. In general, subjective knowledge can encourage more active participation of members because the next process of knowledge is action taken. Subjective knowledge is a form of power possessed by members and can be utilized in the process of group dynamics. Then, the researcher classifies the participation level of POKMASWAS Hijau Daun members into the partnership ladder at the third level category, namely community power. This means that group democracy has been running quite ideally so that members and groups have been able to establish relatively good cooperation with external parties. In addition, members have been able to utilize their subjective knowledge in the negotiation process with outsiders.

 

Kata Kunci : Partisipasi, Pengetahuan Subjektif, Community-Based Ecotourism, Participation, Subjective Knowledge

  1. S1-2023-443196-abstract.pdf  
  2. S1-2023-443196-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-443196-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-443196-title.pdf