Siklus Politik dan Pertumbuhan Ekonomi Studi Kasus Provinsi di Indonesia Tahun 2010-2019
Azhari Ayu Wandira, Samsubar Saleh, Prof. Dr., M.Soc.Sc.
2023 | Skripsi | ILMU EKONOMI
Teori siklus bisnis politik (PBC) berpendapat bahwa pemilu yang kompetitif menyebabkan hasil ekonomi yang merugikan, seperti perlambatan pertumbuhan ekonomi pasca pemilu. Penelitian ini mencoba menyelidiki apakah pertumbuhan ekonomi daerah mengikuti siklus politik lokal. Dengan menggunakan data panel tahunan dari 25 provinsi di Indonesia dari tahun 2010 hingga 2019, menemukan bahwa daerah yang dipimpin oleh petahana memiliki rata-rata pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dibandingkan daerah yang dipimpin oleh pendatang baru. Temuan kunci lainnya adalah bahwa aglomerasi dan TPAK tidak berpengaruh ke pertumbuhan ekonomi. Sedangkan investasi, belanja pemerintah dan IPM memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Political business cycle theory (PBC) argues that competitive elections lead to adverse economic outcomes, such as a post-election economic growth slowdown. This study attempts to investigate whether regional economic growth follows the local political cycle. Using yearly panel data from 25 provinces in Indonesia from 2010 to 2019, we find that regions led by incumbents have a lower average economic growth than regions led by newcomers. Another key finding is that agglomeration and TPAK have no effect on economic growth. Meanwhile, investment, government spending and HDI have a significant influence on economic growth.
Kata Kunci : pertumbuhan ekonomi daerah, data panel, siklus politik, petahana, pemilihan umum / regional economic growth, panel data, political business cycle, incumbent, election