Uji Kuantitas dan Kualitas DNA Darah pada Media Batu, Pasir dan Tanah
Dyah Fitrotul Nur Azizah, Dr. Niken Satuti Nur Handayani, M.Sc.
2023 | Skripsi | BIOLOGI
Berbagai kasus kejahatan, kriminal, kecelakaan, hingga bencana alam seringkali
berujung pada hilangnya nyawa yang dapat meninggalkan jejak biologis. Salah
satu jejak biologis yang sering ditemukan adalah bercak darah. Namun, bercak
darah seringkali ditemukan dalam keadaan kering dan menempel pada media
tertentu, seperti batu, pasir dan tanah. Selain itu, faktor lingkungan juga
turut mempengaruhi keadaan darah pada media. Berbagai hal tersebut menyebabkan
darah bahkan DNA di dalamnya berpotensi mengalami kerusakan sehingga perlu dilakukan
pengujian kuantitas dan kualitas DNA yang terkandung. Terdapat dua sampel
probandus yaitu laki-laki dan perempuan sebagai kontrol serta 27 sampel
perlakuan yang diuji. Darah diteteskan pada tiga media berupa batu, pasir dan
tanah dengan perlakuan selama satu hari, tiga hari dan tujuh hari. Kuantitas
DNA tertinggi ditemukan pada sampel dengan perlakuan media tanah dengan rata-rata
nilai kuantitas DNA adalah 519,08 ng/µL pada hari pertama, 516,26 ng/µL pada hari ketiga dan 523,37 ng/µL pada hari ketujuh. Sedangkan
kualitas DNA terbaik ditemukan pada sampel dengan perlakuan media pasir dengan
nilai kemurnian rata-rata 1,101 pada
perlakuan hari pertama, 0,917 pada hari ketiga dan 0,965 pada hari ketujuh.
Tahapan selanjutnya berupa amplifikasi DNA pada seluruh sampel menggunakan
primer amelogenin. Kedua sampel kontrol berhasil diamplifikasi dan menunjukkan
jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Sedangkan pada sampel perlakuan, hanya
sampel P3, P5, P6, P7, dan P8 yang berhasil teramplifikasi sempurna dan
teridentifikasi berjenis kelamin perempuan. Dari penelitian yang dilakukan,
dapat diketahui bahwa kuantitas DNA tertinggi terdapat pada sampel dengan
perlakuan media tanah sedangkan kualitas DNA terbaik terdapat pada sampel
dengan media pasir. Sampel DNA dari media pasir juga mampu diidentifikasi
dengan primer amelogenin.
Various cases of
crimes, accidents and natural disasters often end in loss of life that can
leave biological traces. One of the biological traces that is often found is
blood stains. However, blood stains are often found dry and attached to certain
media, such as stone, sand and soil. In addition, environmental factors also
affect the condition of blood in the media. These various things cause blood
and even the DNA in it to potentially be damaged, so it is necessary to test
the quantity and quality of the DNA it contained. There were two probandus
samples, male and female as controls and 27 treatment samples were tested.
Blood was dripped on three media in the form of stone, sand and soil with
treatment for one day, three days and seven days. The highest quantity of DNA
was found in samples treated with soil media with an average DNA quantity value
of 519.08 ng/µL on the first day, 516.26 ng/µL on the third day and 523.37
ng/µL on the seventh day. Meanwhile, the best DNA quality was found in samples
treated with sand media with an average purity value of 1.101 on the first day
of treatment, 0.917 on the third day and 0.965 on the seventh day. The next
step is DNA amplification in all samples using the amelogenin primer. Both
control samples were successfully amplified and showed male and female gender.
Meanwhile, in the treatment samples, only samples P3, P5, P6, P7, and P8 were
successfully amplified and identified as female. From the research conducted,
it can be seen that the highest quantity of DNA was found in samples treated
with soil media, while the best DNA quality was found in samples treated with
sand media. DNA samples from sand media were also able to be identified using
the amelogenin primer.
Kata Kunci : Batu, pasir, tanah, darah, DNA, konsentrasi DNA, kemurnian DNA.