Analisis Pergeseran Sektor Unggulan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Sebelum dan Saat Terjadi Pandemi Covid-19

Defitri Ananda Ayu Caessarisma, Mohammad Isnaini Sadali, S.Si., M.Sc.

2023 | Skripsi | PEMBANGUNAN WILAYAH

Provinsi DIY mengalami kontraksi ekonomi akibat adanya pandemi covid-19 dan menjadi provinsi yang mengalami kontraksi terbesar di Pulau Jawa setelah Provinsi Banten saat tahun 2020. Pandemi covid-19 juga menyebabkan bergesernya sektor unggulan yang tumbuh pesat dan memiliki keunggulan komparatif pada tiap kabupaten/kota di Provinsi DIY karena kinerjanya menurun. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil ekonomi, menganalisis sektor unggulan dan pergeserannya, serta menganalisis usulan strategi pengembangan wilayah berdasarkan sektor unggulan yang dimiliki oleh masing-masing kabupaten/kota di Provinsi DIY.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan 6 (enam) teknik analisis. Teknik analisis laju pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, share regional, share sectoral, dan tipologi klassen untuk menganalisis profil ekonomi. Teknik analisis shift share untuk menganalisis sektor unggulan dan pergeserannya pada masing-maisng kabupaten/kota di Provinsi DIY. Teknik analisis SWOT untuk menentukan strategi pengembangan wilayah berdasarkan sektor unggulan yang mengalami kinerja lambat selama pandemic covid-19. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tiga waktu, yaitu sebelum pandemi covid-19 (2019) dan saat terjadi pandemi covid-19 (2020 dan 2021).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua kabupaten/kota mengalami kontraksi ekonomi pada tahun 2020 namun sudah berhasil mengalami pemulihan kembali pada tahun 2021. Tingkat perkembangan ekonomi wilayah tiap kabupaten/kota belum mengalami kemajuan secara signifikan pada tahun 2021 kecuali pada Kabupaten Sleman. Pemulihan ekonomi ini tidak diikuti dengan pemulihan sektor ekonomi yang sebelum pandemi covid-19 menjadi sektor unggulan. Terjadi pergeseran sektor unggulan pada setiap kabupaten/kota kecuali pada Kota Yogyakarta Secara keseluruhan sektor unggulan sejak adanya pandemi covid-19 didominasi oleh sektor informasi dan komunikasi.

DIY Province had experienced an economic contraction due to the covid-19 pandemic and became the province that experienced the largest contraction in Java after Banten Province in 2020. The Covid-19 pandemic has also caused a shift in leading sectors that are growing rapidly and have a comparative advantage in each regencies/city in DIY Province because of its decreased performance. Therefore, this study aims to analyze the economic profile, analyze the leading sectors and their shifts, and analyze proposed regional development strategies based on the leading sectors owned by each regencies/city in the Province of DIY.

This study used a quantitative research method with 6 analytical techniques. Analysis techniques for economic growth rate, GDP per capita, regional share, sectoral share, and klassen typology to analyze the economic profile. The shift share analysis technique is used to analyze leading sectors and their shifts in each regencies/city in the Province of DIY. SWOT analysis technique for determining regional development strategies based on leading sectors that experienced slow performance during the co-19 pandemic. The analysis used in this study uses three times before the covid-19 pandemic (2019), when the covid-19 pandemic occurred (2020), and after the initial covid-19 pandemic (2021).

The results showed that all regencies/cities experienced an economic contraction in 2020 but have managed to recover in 2021. The regional economic development level of each regencies/city has not progressed significantly in 2021 except for Sleman Regency. This economic recovery was not followed by the recovery of the economic sector which was the leading sector before the Covid-19 pandemic. There has been a shift in leading sectors in each regencies/city except for the City of Yogyakarta. Overall, the leading sectors since the Covid-19 pandemic have been dominated by the information and communication sector.

Kata Kunci : Ekonomi Wilayah, Pandemi Covid-19, Sektor Unggulan, Perkembangan Wilayah