RASIO STRES HIPERGLIKEMIA SEBAGAI PREDIKTOR PERBURUKAN NEUROLOGIS STROKE ISKEMIK AKUT
Yudhanto Utomo, Dr.dr. Astuti, Sp.S(K); Dr.dr. Abdul Gofir, Sp.S(K)
2023 | Tesis-Spesialis | S2 Ilmu Penyakit Saraf
Terdapat sejumlah biomarka yang reliabel, cepat, mudah, dan murah sebagai
prediktor perburukan neurologis stroke iskemik akut yang juga memprediksi
luaran stroke jangka pendek dan panjang. Biomarka alternatif yang praktis
diperlukan guna membantu upaya deteksi dini dan tata laksana dini perburukan
stroke. Rasio stres hiperglikemia (SHR) adalah salah satu biomarka potensial
untuk menilai secara relatif suatu stres hiperglikemia. Penelitian SHR untuk
memprediksi perburukan defisit neurologis diperlukan. Studi ini merupakan
kohort retrospektif untuk menilai hubungan SHR (GDS/estimasi glukosa rerata)
dengan perburukan neurologis (Delta NIHSS>2) stroke iskemik akut serangan
pertama. Data diambil dari Registri Stroke pasien rawat inap Unit Stroke RSUP
Dr. Sardjito, Yogyakarta sejak Januari 2020-Desember 2022. Dari 207 subjek
yang memenuhi kriteria, terdapat 15,5% perburukan neurologis selama rerata
perawatan 5 hari. Sebagian besar subjek (85%) memiliki NIHSS pada derajat
ringan dan sedang (skor 0-15), dan nilai skor ASPECT >7 (78,3%). Grup dengan
DM sebanyak 32,9%. Hiperglikemia dan peningkatan SHR lebih banyak terjadi
pada grup DM. SHR dengan cut-off 1,147 berhubungan dengan perburukan
neurologis dengan sensitivitas 50?n spesifisitas 71,4% (OR=2,14, p=0,017).
Variabel hiperglikemia, DM, HbA1c, NIHSS baseline tidak berhubungan dengan
perburukan neurologis (p>0,05). Pada analisis subgrup, SHR dengan cut-off yang
sama memiliki hubungan signifikan (p<0 OR=3,77)>
DM. Variabel lain yang berhubungan degnan perburukan neurologis adalah
dislipidemia (OR=0,414, p=0,042) dan sepsis (OR=4,827, p=0,031).
There are a number of reliable, rapid, easy and inexpensive biomarkers as
predictors of neurological deterioration in acute ischemic stroke that also predict
short- and long-term stroke outcomes. In clinical setting, there is a need to
determine practical alternative biomarkers to assist in early detection and early
management of stroke deterioration. Stress hyperglycemia ratio (SHR) is one of
the potential biomarkers to assess relative stress hyperglycemia. A study to define
SHR as a predictor of neurological deterioration is needed. This study is a
retrospective cohort to assess the association between SHR (admission blood
glucose/estimated mean glucose) and neurological deterioration (Delta NIHSS>2)
in first-ever ischemic stroke. The study obtain data from the Stroke Registry of
hospitalized patients in the Stroke Unit of Dr.Sardjito General Hospital,
Yogyakarta since January 2020-December 2022. Of the 207 subjects who met the
criteria, there was 15.5% incidence of neurological deterioration during acute care
(mean 5 days). Most subjects (85%) had mild and moderate NIHSS (score 0-15),
and ASPECT score >7 (78.3%). The DM group was 32.9%. Hyperglycemia and
increased SHR were more prevalent in the DM group. SHR with a cut-off of
1,147 was associated with neurological deterioration with a sensitivity of 50% and
specificity of 71.4% (OR=2.14, p=0.017). Hyperglycemia, DM, HbA1c, and
baseline NIHSS had no significant association with neurological deterioration
(p>0,05). On subgroup analysis, SHR with the same cut-off had a significant
association (p<0 OR=3.77)>
associated with neurological worsening were dyslipidemia (OR=0.414, p=0.042)
and sepsis (OR=4.827, p=0.031).
Kata Kunci : hiperglikemia, perburukan neurologis, stroke iskemik